Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Luncurkan "Single Stock Futures" , BEI: Bisa Tetap Untung Saat "Bullish" maupun "Bearish"

Kompas.com - 15/03/2024, 15:12 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal meluncurkan single stock futures (SSF) atau produk derivatif baru sebagai pilihan investasi yang tetap bisa memberikan keuntungan baik ketika pasar dalam kondisi tren menguat (bullish) maupun saat tren pasar melemah alias bearish.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, SSF akan diluncurkan pada April-Mei 2024. SSF adalah perjanjian atau kontrak antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu saham, yang mana nantinya saham akan menjadi underlying SSF.

“Peluncuran produk SSF ini akan melengkapi produk derivatif yang dimiliki BEI selama ini. Produk SSF ini memiliki karakteristik yang berbeda dan merupakan kontrak dua belah pihak untuk membeli suatu saham,” kata Jeffrey dalam edukasi wartawan pasar modal, Jumat (15/3/2024).

Baca juga: BEI Terapkan Full Call Auction pada Papan Pemantauan Khusus Mulai 25 Maret 2024

“Jadi, yang menjadi underlying-nya adalah saham, dan ini adalah salah satu produk atau instrumen yang bisa digunakan investor untuk bisa mendapatkan keuntungan saat pasar bullish maupun bearish,” tambah dia

Dia bilang, produk ini juga akan memberikan kesempatan bagi investor untuk bisa menerapkan strategi baru dalam membeli saham-saham yang ada di LQ 45 dengan modal yang jauh lebih ringan.

“Serendah-rendahnya 4 persen, nanti anggota bursa yang berpartisipasi, bisa ikut menyesuaikan,” ujar dia.

Untuk tahap awal, BEI akan luncurkan 15 seri SSF yang terdiri dari 5 underliying saham di LQ45 , yaitu BBCA, BBRI, TLKM, ASII, dan MDKA. Adapun masing-masing SSF itu memiliki 3 periode kontrak yakni 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan.

Jeffrey mengatakan, SSF utamanya bertujuan memperbaiki dan memberikan infrastruktur proses bisnis kepada anggota bursa. Kalau selama ini produk derivatif bursa hanya ada 1 anggota bursa yang aktif, untuk produk SSF dan produk derivatif lainnya diharapkan partisipasi dari anggota bursa akan lebih banyak.

“Kepada anggota bursa, akan kami beri pendampingan dalam proses mereka menjadi angota bursa derivatif, juga dukungan sistem yang kami kerja samakan dengan IDX SDI yang merupakan anak perusahan bursa,” ujar Jeffrey.

Baca juga: Jawaban BTN ke BEI soal Akuisisi Bank Muamalat

Dari bisnis proses, pembukaan rekening derivatif yang tidak terlalu mudah akan menjdai mudah dengan infrastruktur yang disediakan SRO dan diimpleemntasikannya POJK Nomor 15 dimana subrekening efek di KSEI dapat menjadi alternatif penampung dana.

“Dengan demikian kami harapkan coverage produk ini kepada anggota bursa dan investor akan meningkat, dan seluruh produk yang diluncurkan BEI ujung-ujungnya untuk memberikan keuntungan pada investor,” ujar dia.

Sebagai informasi, saat ini sudah ada 15 anggota bursa yang menyatakan minat bergabung sebagai anggota bursa derivatif. 6 diantaranya sedang diproses intensif oleh tim BEI, dan 1 sudah selesai prosesnya, yakni BinaArtha Sekuritas.

“Dalam waktu dekat kami harapkan ada beberapa anggota bursa derivatif yang akan diberikan izin oleh BEI,” tegasnya.

Baca juga: Simak, Tips Memulai Investasi untuk Pemula dari BEI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com