Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Mulai Salurkan Bantuan Pangan Cegah Stunting 2024, Sasar 1,4 Juta Keluarga

Kompas.com - 15/03/2024, 15:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan BUMN Holding Pangan, ID Food mulai menggelontorkan bantuan pangan penanganan stunting yang menyasar 1.446.089 keluarga rawan stunting (KRS).

Penyaluran cadangan pangan pemerintah (CPP) ini berupa paket daging ayam dan telur ayam. Anggaran program bantuan pangan tahun 2024 ini pun mencapai Rp 800 miliar.

"Kegiatan ini adalah lanjutan dari kegiatan tahun 2023. Rencananya untuk tahun 2024 diberikan kepada 1,4 juta keluarga berisiko stunting bantuan pangan berupa telur dan daging ayam," ujar Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo dalam acara penyaluran bantuan di Kecamatan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (15/3/2024).

Baca juga: Bapanas Klaim Bantuan Pangan Beras Mampu Tekan Laju Inflasi

Penyaluran bantuan pangan tahun ini akan dilakukan dalam dua tahap di 7 provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, penyaluran perdana dimulai di Jawa Barat yang menyasar 1.435 keluarga rawan stunting dari total 403.285 keluarga rawan stunting.

Penyaluran di Jawa Barat dilakukan serentak di wilayah Kota Bekasi sebanyak 469 keluarga rawan stunting, Kota Cimahi 466 keluarga rawan stunting dan Kota Depok 500 keluarga rawan stunting.

Adapun Jawa Barat diplih sebagai lokasi tempat memulai penyaluran (kick off) karena memiliki jumlah penerima terbanyak.

"Selanjutnya, akan dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan di 6 provinsi lainnya," kata Frans.

Secara keseluruhan, total penerima bantuan pangan penanganan stunting di 7 provinsi mencapai 1.446.089 keluarga rawan stunting.

Terdiri dari Jawa Barat 403.285 keluarga rawan stunting, Jawa Tengah 345.514 keluarga rawan stunting, Jawa Timur 374.197 keluarga rawan stunting, dan Banten 92.654 keluarga rawan stunting.

Kemudian Sumatera Utara 136.738 keluarga rawan stunting, Nusa Tenggara Timur 73.068 keluarga rawan stunting, serta Sulawesi Barat 20.633 keluarga rawan stunting.

Baca juga: Zulhas Beberkan Alasan Bansos Beras Jor-joran Dibagikan Jelang Pilpres

Sementara itu, Direktur Komersial ID Food Nina Sulistyowati mengatakan, penyaluran dilakukan dalam dua tahap dengan masing-masing tahap dilakukan tiga kali pengiriman. Setiap periode pengiriman tersebut ditargetkan bisa dirampungkan dalam sebulan.

"Bantuan pangan ini kan dua tahap, satu tahap itu tiga kali pengiriman, jadi dua tahap itu enam kali pengiriman," kata Nina.

Ia menambahkan, untuk satu tahap penyaluran dibutuhkan dana sekitar Rp 390 miliar-Rp 400 miliar. Maka total dana yang digelontorkan diperkirakan mencapai Rp 800 miliar.

"Jadi kurang lebih hampir sama dengan tahun lalu. Sekitar Rp 390 miliar-Rp 400 miliar (per tahap), berarti kali dua, karena satu tahap, satu tahap," tutup Nina.

Baca juga: Bantuan Pangan Beras 10 Kg Disalurkan Lagi Usai Pemilu, Catat Tanggalnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com