Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini Jadwal Pembagian Dividen BTPN

Kompas.com - 25/03/2024, 23:54 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) akan membagikan dividen senilai Rp 471,67 miliar dari laba tahun buku 2023.

Besaran dividen ini setara dengan 20 persen laba BTPN tahun lalu yang mencapai Rp 2,35 triliun.

Pembagian dividen BTPN telah mengantongi persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 21 Maret 2024 lalu.

Baca juga: 5 Tips Manfaatkan THR untuk Investasi Saham

Setiap pemegang saham akan mendapatkan dividen Rp 44,30 per saham. Dengan harga saham BTPN yang ada di Rp 2.610 per saham pada Senin (25/3), yield dividen BTPN sebesar 1,7 persen.

Berikut jadwal pembagian dividen BTPN:

  • Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 1 April 2024
  • Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 2 April 2024
  • Cum dividen di pasar tunai: 3 April 2024
  • Ex dividen di pasar tunai: 4 April 2024
  • Recording date: 3 April 2024
  • Pembayaran dividen: 19 April 2024

Baca juga: Hindari Macetnya Puncak Arus Mudik 5-8 April, Masyarakat Diimbau Mudik Lebih Awal

Sebagai informasi, PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencetak laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 2,35 triliun pada akhir 2023.

Laba tersebut turun 24 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar menjelaskan, penurunan tersebut disebabkan oleh keputusan perusahaan untuk menambah pencadangan kredit sebesar Rp 1,21 triliun.

"Perusahaan menambah pencadangan kredit juga sebagai bentuk antisipasi berakhirnya POJK relaksasi kredit restrukturisasi pada 31 Maret 2024," kata dia dalam keterangan resmi.

Baca juga: Artajasa Sebut Transaksi Keuangan Saat Lebaran Tumbuh 20-30 Persen

Ia menerangkan, Bank BTPN mencetak kenaikan pendapatan bunga bersih pada 2023 menjadi Rp 12,04 triliun, atau tumbuh 3 persen secara tahunan dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 11,68 triliun.

Kenaikan bunga bersih tersebut membuat Net Interest Margin (NIM) terjaga di level 6,45 persen, atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 6,32 persen.

Kenaikan pendapatan bunga bersih, yang terutama dikontribusikan oleh pendapatan bunga dari kredit yang diberikan, juga mendorong kenaikan pendapatan operasional Bank BTPN sebesar 3 persen secara tahunan.

Hal itu kemudian menghasilkan pertumbuhan pre-provision operating profit (PPOP) menjadi Rp 6,51 triliun dari sebelumnya Rp 6,49 triliun.

Baca juga: Batas Waktu Kurang dari Seminggu, Sri Mulyani Ajak Masyarakat Lapor SPT Tahunan

Lebih lanjut, Henoch menuturkan, Bank BTPN mencatatkan peningkatan total penyaluran kredit sebesar Rp 156,56 triliun. Jumlah itu tumbuh 7 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 146,12 triliun.

"Peningkatan kredit tersebut terutama didorong oleh penyaluran pinjaman kepada nasabah korporasi, usaha kecil dan menengah, dan Jenius. Sebagai bentuk komitmen untuk meberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah," imbuh dia.

Bank BTPN mencatat pertumbuhan rasio pembiayaan inklusif makrporudensial (RPIM) menjadi 29,14 persen per akhir Desember 2023 dari 24,57 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, Bank BTPN juga mencatat rasio gross non-performing loan (NPL) atau kredit macet turun ke level 1,36 persen pada akhir 2023 dari level 1,43 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Sedikit catatan, rasio ini lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,2 persen pada akhir Desember 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com