Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Putih Mulai Naik, Kemendag Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 27/03/2024, 12:18 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim tak menampik harga bawang putih sudah mulai naik.

Dia menyebutkan, kenaikan harga barang putih per hari ini sudah mencapai 5,4 persen jika dibandingkan dengan harga bulan lalu. 

“Yang perlu mendapat perhatian adalah bawang putih karena ada kenaikan 5,4 persen dibandingkan bulan yang lalu,” ujarnya dalam Dialog Publik dengan Tema Memastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Pangan Jelang dan Pasca Lebaran di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Baca juga: Ada Maladmistrasi Pelayanan RIPH Bawang Putih, Ini Rekomendasi Ombudsman

Ilustrasi bawang putih. SHUTTERSTOCK/BRANKO JOVANOVIC Ilustrasi bawang putih.

Kenaikan harga ini dijelaskan Isy karena didorong adanya kenaikan harga bawang putih di negara pengimpor seperti Tiongkok.

Adapun ketersediaan stok bawang putih di Indonesia sejauh ini mayoritas ditopang oleh impor lantaran Indonesia belum bisa memproduksi bawang putih sendiri.

Bawang putih ini kan lebih dari 90 persen impor jadi begitu terjadi kenaikan sumbernya diimpor di khususnya di Tiongkok ini bawang putih mengalir kenaikan sehingga di dalam negeri juga terjadi kenaikan,” jelasnya.

Namun untuk stoknya sendiri, Isy menjamin dalam keadaan yang aman lantaran Kementerian Perdagangan sudah mengeluarkan izin impor bawang putih sebesar 650.000 ton. Sementara realisasi impornya masih terus berjalan.

 

Baca juga: Ombudsman Beberkan Sengkarut Impor Bawang Putih

“Tapi ini secara kasat mata di pasar-pasar tradisional itu bawang putih tersedia dalam jumlah yang cukup,” pungkasnya.

Sementara itu mengutip dari harga panel Badan Pangan Nasional, harga bawang putih per hari ini, Rabu (27/3) naik sebesar Rp 220 dibandingkan harga kemarin menjadi Rp 41.750 per kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com