Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Promo LRT Jabodebek Berpotensi Diperpanjang

Kompas.com - 27/03/2024, 13:32 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana memperpanjang pemberlakuan tarif promo LRT Jabodebek yang akan berakhir pada 31 Maret 2024.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan, perpanjangan tarif promo itu masih diusulkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator sehingga keputusannya masih menunggu aba-aba dari Kemenhub.

"Jadi penentuan tarifnya mau berapa ada di mereka (Kemenhub), kami lakukan komunikasi. Kami harap karena memang belum capai target, masih diperpanjang," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Incar Tambahan Pendapatan, KAI Tawarkan Hak Penamaan 18 Stasiun LRT Jabodebek

Sebagai informasi, tarif promo LRT Jabodebek yang berlaku sampai 31 Maret 2024 menggunakan skema tarif dinamis atau dynamic pricing dengan pembatasan tarif maksimal.

Artinya, besaran tarif dibedakan berdasarkan peak hours (06.00-08.59 WIB dan 16.00-19.59 WIB) dan off-peak hours (di luar peak hours) serta hari kerja (Senin-Jumat) dan akhir pekan (Sabtu-Minggu) atau libur nasional.

Rinciannya, tarif LRT Jabodebek pada hari kerja dan pada peak hours sebesar Rp 3.000 untuk 1 km pertama dan tarif maksimal sebesar Rp 20.000, sedangkan tarif pada off-peak hours sebesar Rp 3.000 untuk 1 km pertama dan tarif maksimal sebesar Rp 10.000.

Baca juga: Aturan Lengkap Berbuka Puasa di KRL, LRT, MRT, dan Transjakarta

Sementara tarif LRT Jabodebek pada Sabtu, Minggu, dan libur nasional sebesar Rp 3.000 untuk 1 km pertama dan tarif maksimal Rp 10.000.

Selain perpanjangan tarif promo ke bulan berikutnya, Mahendro menuturkan, KAI juga sempat mengusulkan agar tarif 1 km pertama dinaikkan dari Rp 3.000 menjadi Rp 5.000.

Adapun tarif 1 km pertama sebesar Rp 5.000 merupakan tarif normal LRT Jabodebek yang sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 tahun 2023. Hanya saja pada KM tersebut tidak berlaku tarif maksimal, melainkan Rp 700 per km untuk km selanjutnya.

"Kami malah mengusulkan untuk di depannya yang dinaikkan, jadi yang Rp 3.000 menjadi Rp 5.000 usulan kami. Cuma terakhir dari Kemenhub memutuskan seperti itu. Ya kami kan cuman bisa ngusulin, tetap Kemenhub yang memutuskan mau seperti apa," tuturnya.

Baca juga: Penumpang LRT Jabodebek Diperbolehkan Makan dan Minum di Dalam Kereta Saat Buka Puasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com