Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyesuaian HPP Gabah Bisa Meningkatkan Serapan Bulog

Kompas.com - 03/04/2024, 11:52 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana akan menyesuaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah seiring meningkatnya harga pokok produksi gabah.

Meski Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi pelit bicara berapa angka rekomendasi HPP dari Bulog, namun menurut dia, dengan adanya penyesuaian HPP gabah itu bisa meningkatkan serapan Bulog.

“Rekomendasi angka kita ikut dari apa yang dibahas nanti tapi saya kira kalau ada penyesuaian HPP itu akan meningkatkan serapan Bulog pasti,” ujarnya di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Baca juga: Kementan Minta Bulog Fokus Serap Gabah, Bukan Urus Impor Daging Kerbau

Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Bayu Krisnamurthi mengimbau masyarakat agar tak khawatir akan kenaikan harga dan stok beras.Dok. Perum Bulog Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Bayu Krisnamurthi mengimbau masyarakat agar tak khawatir akan kenaikan harga dan stok beras.
“Nah karena panen tahun ini pendek, jadi mungkin Maret, April, sampai Mei atau di beberapa daerah sampai Juni. Nah ini yang makanya lama mutusinnya (HPP),” sambungnya.

Lebih lanjut Bayu mengatakan, sudah sewajarnya HPP gabah naik mengingat biaya produksi seperti biaya pupuk, sewa lahan hingga upah tenaga kerja naik drastis.

Sementara di sisi lain, apabila HPP gabah naik pemerintah tetap harus bisa menjaga inflasi agar tidak terlalu naik.

“Itu biaya pupuk kan sudah naik hampi 200 persen jadi kalau enggak dinaikkan petani kasihan, kalau dinaikan nanti implikasi inflasinya bagaimana. Ini pertimbangannya enggak mudah, jadi ngambil keputusannya pun enggak mudah,” pungkasnya.

Baca juga: Pemerintah Akan Ubah HPP Gabah

Sebelumnya, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) berencana akan mengubah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com