Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran-Israel Panas, Bahan Baku Makanan dan Minuman Bisa Kian Mahal

Kompas.com - 17/04/2024, 10:00 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) mengungkapkan, konflik Iran dan Israel membuat dampak negatif pada pertumbuhan industri makanan dan minuman di Tanah Air.

Ketua Umum Adhi Lukman menjelaskan, dampak dari konflik itu membuat logistik makanan dan minuman yang berasal dari impor tersendat. Imbasnya biaya pembelian bahan baku makanan dan minuman asal impor pun akan semakin mahal.

“Serangan Iran ke Israel berpengaruh pada biaya logistik kita. Ditambah lagi nilai kurs yang meningkat dan pelemahan rupiah akan semakin membuat industri makin terpengaruh karena harga pokok produksi kita ikut tinggi pastinya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Baca juga: Iran-Israel Memanas, Subsidi BBM Bisa Membengkak

Adhi bilang meskipun bahan baku industri mamin ada yang bersumber dari ekspor, namun nilai impornya juga banyak.

Adhi juga menilai dampak dari serangan Iran ke Israel memiliki dampak yang hampir sama ketika serangan konflik antara Rusia dengan Ukraina.

Sebelum serangan itu terjadi, organisasi pangan dunia (FAO) sudah mencatatkan adanya peningkatan harga pangan dunia sebesar 1 persen.

Baca juga: Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Oleh karena itu lanjut dia, pihaknya berharap pemerintah bisa segera mengantisipasi dampak tersebut dengan cepat.

“Kita harus kompak antara dunia usaha dengan pemerintah, kita berharap pemerintah bisa mengantisipasi khususnya nilai tukar ini. Kalau bisa Bank Indonesia segera mengntervensi karena ini habis liburan dan semoga segera dilakukan intervensi,” jelas dia.

“Di samping itu, kita juga berharap pemerintah bisa mereviu regulasi yang ada supaya mengkompensasi kenaikan biaya yang terjadi,” pungkasnya.

Baca juga: Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com