Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Kompas.com - 19/04/2024, 20:23 WIB
Nethania Simanjuntak,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair berkunjung ke Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian guna membahas soal inklusivitas keuangan.

Pembahasan itu dilakukannya bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, Jumat (19/4/2024).

Menurut Airlangga, Tony Blair Institute (TBI) diharapkan bisa mendukung upaya digitalisasi guna mengembangkan resources yang ada.

“Kami ingin mendorong agar digitalisasi bersifat inklusif. Jadi kami bicara mengenai infrastruktur digital mengenai data center, regulasi artificial intelligence (AI), hingga cyber security,” ujar Airlangga dalam keterangan persnya, Jumat.

Hal ini sebagai strategi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya dengan menggencarkan keuangan inklusif bagi berbagai kelompok masyarakat guna meningkatkan pemerataan akses terhadap layanan keuangan formal yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah.

Baca juga: Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Selain itu, Airlangga menyebut bahwa keduanya juga membahas mengenai transisi energi, yakni Just Energy Transition Partnership (JETPI), Asia Zero Emission Community (AZEC), hingga upaya merealisasikan transisi energi, salah satunya melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar 1,2 gigawatt (GW).

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat berbincang di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (19/4/2024). Dok. Humas Kemenko Perekonomian Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat berbincang di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (19/4/2024).

Isu geopolitik yang saat ini sedang muncul di tengah ketidakpastian global, yakni Konflik di kawasan Timur Tengah.

Airlangga menyebut, Indonesia melihat bahwa stabilitas geopolitik diharapkan kondusif guna memberikan dampak yang lebih baik terutama bagi kondisi perekonomian nasional.

Pertama, tentu kami harus jaga kawasan Indo-Pasifik menjadi kawasan damai. Jika kawasan Indo-Pasifik menjadi kawasan bebas konflik, pertumbuhan ekonomi bisa didorong. Ke depan, kawasan Indo-Pasifik menjadi salah satu kawasan yang menjadi perhatian dunia,” ucap Airlangga.

Baca juga: Israel Balas Serangan Iran, Airlangga: Penyelamatan Muka

Sebagai informasi, dalam kunjungan tersebut, Airlangga turut didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Ferry Irawan serta Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Dida Gardera.

Hadir pula Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi serta Staf Ahli Kemenko Perekonomian Rizal Edwin Manansang dan Raden Pardede.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com