Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penguatan Dollar AS Buat Suku Bunga Acuan Tak Kunjung Turun

Kompas.com - 22/04/2024, 07:54 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Penguatan dollar AS sepekan belakangan membawa pengaruh positif terhadap daya beli masyarakat Amerika Serikat (AS).

Minggu lalu, indeks dollar AS berada di level tertinggi sejak awal November 2023. Kekuatan ekonomi AS yang siginifikan jadi penopang utama penguatan dollar seminggu belakangan.

Data belanja ritel warga AS menunjukkan masyarakat terus berbelanja. Di sisi lain, pasar tenaga kerja AS juga dinilai solid, diiringi dengan sektor manufaktur yang terus berkembang.

Baca juga: Asosiasi: Usaha Angkutan Penyeberangan Bisa Terpengaruh Kenaikan Dollar AS

Ilustrasi dollar AS. FREEPIK/JANNOON028 Ilustrasi dollar AS.

Bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) berpandangan, ketahanan ekonomi akan membuat pihakya dapat mempertahankan suku bunga agar stabil di level yang tinggi.

Hal itu akan dilakukan sembari menunggu indikator lain yang memperjelas, inflas menuju target 2 persen.

Secara umum, bank sentral akan memangkas suku bunga jika terlihat perekonomian sedang mengalami kontraksi. Hal ini lantaran, bank sentral juga bertanggung jawab untuk memaksimalkan lapangan kerja selain menstabilkan harga.

Namun demikian, AS justru dihadapkan dengan tren inflasi yang kembali melonjak. Inflasi AS terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar dan kenaikan biaya perumahan yang terus terjadi.

Baca juga: Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Gubernur The Fed Michelle Bowman mengatakan, bank sentral mungkin akan menaikkan suku bunga kembali atau menunja penurunan suku bunga.

"Hal itu karena banyak aktivitas pasa keuangan dan banyak pertumbuhan berkelanjutan yang tidak kami perkirakan, jika kebijakannya cukup ketat," kata dia dikutip dari CNN, Senin (22/4/2024).

Di sisi lain, ekonom global Bank of America Claudio Irigoyen mengungkapkan, penguatan dollar AS memang dipengaruhi oleh apiknya kinerja perekonomian AS, terutama dari zona Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com