Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Kompas.com - 23/04/2024, 12:13 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Libur Lebaran 2024 telah berakhir. Hampir seluruh pekerja telah kembali masuk ke kantor dan menjalani aktivitas seperti biasa.

Community Lead IPOT Angga Septianus mengatakan, penting untuk melakukan evaluasi kondisi keuangan setelah banyak melakukan pengeluaran selama libur Lebaran.

"Kita harus waspada agar perilaku keuangan yang buruk tidak memberatkan di masa mendatang. Ibarat mengisi tabung dengan air, siapa pun harus memastikan tidak ada kebocoran. Begitu juga dengan keuangan, kita perlu memastikan kestabilan setelah masa liburan,“ kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (23/4/2024).

Baca juga: 5 Tips Mengatur Keuangan untuk Fresh Graduate agar Tak Menyesal

Ia menambahkan, saat ini adalah saat yang tepat untuk membuat rencana dan strategi mencapai tujuan keuangan.

Lantas bagaimana cara untuk merapikan kondisi keuangan setelah liburan Lebaran?

Berikut ini adalah 5 cara untuk merapikan kondisi keuangan setelah libur Lebaran.

1. Periksa catatan keuangan selama mudik dan liburan

Pengeluaran Lebaran memiliki beragam variasi mulai dari amplop untuk salam tempat Idulfitri, tiket mudik, liburan, hingga oleh-oleh.

Periksalah kembali catatan pengeluaran apakah sudah sesuai dengan anggaran yang direncanakan.

2. Lunasi utang, terutama paylater

Berbagai jenis pinjaman uang atau paylater memang memudahkan, tetapi terdapat bunga dan biaya yang harus dibayar setelah itu.

Meskipun bisa memberikan kenyamanan jangka pendek, utang semacam ini dapat menjadi beban finansial yang berat dalam jangka panjang. Untuk menghindari akumulasi utang berlebihan, masyarakat disarankan untuk segera melunasi utang yang ada.

Hindari terperangkap dalam siklus utang yang berkelanjutan.

3. Batasi pengeluaran harian dan utang untuk memperbaiki aliran kas

Pengeluaran tambahan dan utang dpat secara signifikan mengganggu aliran kas yang sehat. Konsekuensi dari siklus pengeluaran tambahan atau membebani diri dengan utang adalah kerugian finansial dan emosional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com