JAKARTA, KOMPAS.com - PT Global Digital Niaga Tbk yang menaungi ominichannel Blibli melaporkan pertumbuhan pendapatan neto konsolidasi sebesar 2 persen dari Rp 3,830 triliun pada kuartal pertama 2023 menjadi Rp 3,923 triliun untuk kuartal I tahun ini.
Dikutip dari Antaranews, Kamis (2/5/2024), CEO dan salah satu pendiri Blibli Kusumo Martanto dalam siaran pers di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa kinerja kuartal pertama 2024 telah sesuai dengan strategi perusahaan saat IPO (initial public offering).
"Dengan melihat kuartal pertama tahun 2024, misi yang kami canangkan pada saat IPO, tidak hanya tetap konstan, tetapi, juga menjadi kekuatan pendorong di balik upaya kami untuk memperkuat posisi sebagai ekosistem perdagangan pilihan bagi konsumen dan institusi," kata Kusumo.
Baca juga: Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen
Kusumo menambahkan meskipun mengalami hambatan, pertumbuhan laba bruto Blibli terus berlanjut.
Strategi perusahaan difokuskan kepada optimalisasi marjin kepemimpinan biaya, sementara keunggulan ekosistem telah mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga mengurangi kerugian.
Perusahaan menambahkan pertumbuhan pendapatan neto konsolidasi sebesar 2 persen (year on year/YoY) pada kuartal pertama 2024 dapat dicapai berkat pertumbuhan perseroan yang tetap selektif pada kategori-kategori dengan marjin relatif lebih tinggi, perputaran lebih cepat, dan strategis terhadap posisi kompetitifnya.
Take Rate juga semakin meningkat dari 4,9 persen pada kuartal pertama 2023 menjadi 6,3 persen pada kuartal I 2024.
Baca juga: Blibli Tiket Action Dorong Mitigasi Timbulan Sampah Ramadhan Berbasis Ekonomi Sirkular
Hal itu menghasilkan pertumbuhan laba bruto sebelum diskon (Gross Profit Before Discount/GPBD) sebesar 29 persen YoY.