JAKARTA, KOMPAS.com - Presensi berupa clock in dan clock out menjadi ritual yang dilakukan oleh karyawan saat tiba dan pulang dari tempat kerja.
Meskipun terlihat sederhana, clock in dan clock out sangat berpengaruh pada presensi dan penggajian, selain produktivitas.
Oleh sebab itu, perusahaan dan bisnis harus membuat proses dan sistem clock in dan clock out yang mudah namun akurat saat digunakan untuk merekam kehadiran karyawan.
Baca juga: Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK
Stevens Jethefer, Head of Business Mekari Talenta, penyedia solusi human resource (HR), mengatakan bahwa sistem clock in dan clock out adalah bagian kritis dari manajemen tenaga kerja setiap perusahaan dan bisnis.
Stevens menambahkan, ke depannya, teknologi mutakhir akan semakin banyak diadopsi oleh perusahaan dan bisnis untuk memudahkan clock in dan clock out bagi karyawan.
Salah satu teknologi terkini adalah touchless portal di mana karyawan tidak perlu lagi menggunakan sidik jari untuk melakukan presensi.
“Kami melihat bahwa perusahaan-perusahaan sudah mulai mencoba touchless portal dengan facial recognition yang bisa memindai wajah karena nilai tambah yang ditawarkan teknologi tersebut,
yaitu tingkat keamanan lebih tinggi," ungkap dia dalam siaran pers, Senin (13/5/2024).
Baca juga: Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program Well-Being
Stevens menjelaskan, facial recognition mengurangi kemungkinan penyalahgunaan identitas antar karyawan untuk melakukan presensi.
"Di waktu yang bersamaan, teknologi tersebut mempercepat clock in dan clock out karena karyawan tidak perlu lagi berhenti untuk menekan sidik jari atau kartu ke mesin absensi,” ucapnya..
Menurut Stevens, sistem clock in dan clock out yang bagus merekam dengan akurat kehadiran karyawan untuk menjaga kedisiplinan kerja dan terintegrasi juga ke sistem presensi serta payroll untuk mempermudah perhitungan penggajian.