Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Kompas.com - 23/05/2024, 15:14 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan World Water Forum ke-10 yang masih berlangsung hingga 25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali, memberikan dampak yang besar terhadap pergerakan ekonomi di Bali.

Sandiaga memperkirakan perputaran ekonomi selama perhelatan tersebut mencapai Rp 1,5 triliun mengingat sebanyak 50.000 wisatawan datang ke Bali untuk World Water Forum ke-10.

Ia mengatakan, dari jumlah spending per delegasi yang mengacu event sejenis itu sekitar Rp 34 juta. Karenanya, Sandiaga memprediksi lebih dari Rp 500 miliar belanja langsung bagi ekonomi Bali dan Indonesia dengan World Water Forum ini.

Baca juga: Indonesia Terpilih Jadi Tuan Rumah World Water Forum 2024

Namun, kata Menparekraf, dalam perhitungan ke depan nantinya bukan tidak mungkin perputaran ekonomi secara keseluruhan akan mencapai angka Rp 1,5 triliun.

"Mengingat delegasi kemungkinan tidak datang sendirian, serta masih ada perputaran ekonomi yang dapat dilihat tidak hanya dari spending delegasi saja," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Kamis (23/5/2024).

Sandiaga mengatakan, dampak yang lebih besar dari World Water Forum ini adalah bagaimana kepemimpinan Indonesia di dunia internasional dalam mendorong pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

"Nanti akan dilanjutkan dengan sekitar 100 sampai 120 proyek dan kami menghitung bisa memberikan dampak ke investasi turunan dan lanjutan selama lima sampai sepuluh tahun ke depan sekitar Rp120 triliun," ujarnya.

Sandiaga mengatakan, Kemenparekraf sedang melakukan survei terhitung dari 17 hingga 25 Mei 2025 terhadap stakeholder, pengunjung, dan delegasi untuk menghitung dampak penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali.

Ia mengatakan, dari sisi promosi, penyelenggaraan World Water Forum 2024 memberikan destination exposure yang efektif untuk Bali.

Menurut dia, dalam satu bulan terakhir, pencarian "World Water Forum" meningkat signifikan dengan lebih dari 1.800 pencarian harian, 45 persen dari luar negeri (wilayah Pasifik, Asia Timur, Asia Selatan, Eropa Barat, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan).

Adapun dalam sepekan terakhir, ada 190 berita global dan nasional mengenai World Water Forum.

"Kemenparekraf berkomitmen dalam penyelenggaraan MICE yang berkelanjutan. Sehingga perhatian tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, pelaksanaan World Water Forum 2024 akan berdampak pada geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, salah satunya terlihat di sektor akomodasi di mana tingkat okupansi hotel di Bali, khususnya kawasan Nusa Dua, sangat tinggi.

"Pelaksanaan event-event MICE internasional akan memberikan dampak yang besar. Ini tentunya menjadi berkah bagi Bali," ujar Rai.

Rai mengatakan, hotel-hotel di kawasan Nusa Dua tempat konferensi berlangsung tingkat okupansinya menyentuh angka 100 persen.

Baca juga: Sandiaga: Investasi di Sektor Parekraf Capai Rp 11 Triliun di Kuartal I 2024

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com