Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Peluang Usaha Gerobak Bubur Ayam

Kompas.com - 23/05/2024, 21:12 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuka usaha gerobak dengan menjual menu bubur ayam bisa menjadi opsi untuk bisnis.

Selain tidak memerlukan banyak pengeluaran untuk membuka gerai, pasar untuk bubur ayam lumayan besar  mengingat menu ini banyak disukai masyarakat untuk sarapan.

Selain itu, bagi mereka yang menderita penyakit tertentu dan dilarang makan makanan yang keras-keras, mengandung minyak, dan lainnya biasanya juga dianjurkan untuk makan bubur ayam.

Baca juga: Cerita Thoriq, Omzet Jualan Ketupat Naik 2 Kali Lipat

Lalu bagaimana prospek bisnisnya?

Mengutip dari buku Jadi Jutawan Dari Bisnis Gerobak yang ditulis oleh Putri Sawwal dan Agus Nur Cahyo, Kamis (23/5/2024), berikut adalah prospek bisnis dan perputaran keuntungan bisnis bubur ayam.

Prospek bisnis

Sebagai makanan harian, segmen pasar bubur ayam sangat luas, karena mencakup segala umur.

Namun sebelum memutuskan untuk membuka usaha bubur ayam, maka ada baiknya jika menyiapkan langkah- langkah berikut ini.

Pertama, Anda harus mencari dan memiliki resep bubur ayam yang sedap. Ini adalah kunci pertama yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli. Rasa berkaitan dengan selera dan kesukaan pembeli.

Kedua, memilih tempat usaha yang strategis. Tentukan jenis tempat usaha Anda, apakah mau berkeliling jalan atau menetap secara permanen di satu tempat. Tempat berjualan juga sebaiknya tidak mematikan selera makan pembeli, misalnya, di dekat selokan air atau tempat sampah umum.

Ketiga, miliki peralatan yang diperlukan untuk menjual bubur ayam. Jika Anda berjualan dengan tempat yang menetap (di kios), gerobak tanpa roda mungkin cukup. Tetapi jika ingin berkeliling, tentu gerobak beroda merupakan sebuah keharusan.

Keempat, Anda harus belajar bagaimana memasak bubur ayam yang sesuai dengan selera kebanyakan orang. Jangan hanya menuruti lidah sendiri karena bisa jadi, menurut lidah Anda itu baik, tetapi bagi kebanyakan orang belum tentu demikian.

Untuk mengetahui selera pasar, Anda bisa mengadakan survei kecil dengan meminta pendapat teman atau keluarga mengenai rasa bubur ayam yang sesuai selera masyarakat umum. Kelemahan dalam bubur ayam dapat diperbaiki sebelum Anda benar-benar menjual untuk konsumsi umum.

Kelima, selain menu utama sediakanlah menu tambahan dalam hidangannya, seperti kerupuk, sate jeroan, teh, dan sebagainya. Selain menambah menu makanan bagi konsumen, tentunya juga dapat menambah penghasilan Anda. Sebab, semakin lengkap menunya, semakin banyak pula pembelinya.

Keenam, siapkanlah orang yang akan membantu Anda jika pembelinya banyak. Hal ini harus Anda antisipasi sendiri, terutama setelah dagangan laris diserbu pembeli. Dalam kondisi ini, Anda akan keteteran dalam menangani pembeli jika hanya sendirian.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-Bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-Bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com