Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Kompas.com - 24/05/2024, 13:45 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Defisit anggaran pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto pada tahun 2025 berpotensi melebar. Untuk "menambal" defisit tersebut, diperlukan pembiayaan yang berasal dari utang.

Berdasarkan dokumen kerangka Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan dipatok 2,45 persen-2,82 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini lebih tinggi dari defisit yang ditetapkan dalam APBN 2024 sebesar 2,29 persen.

"Upaya untuk menutup defisit tersebut dilakukan dengan mendorong pembiayaan yang inovatif, prudent, dan sustainable," ujar Sri Mulyani, dalam Rapat Paripurna DPR RI, dikutip Jumat (24/5/2024).

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Adapun pada tahun depan, rasio utang pemerintah terhadap PDB ditarget berada dalam kisaran 37,98 persen-38,71 persen. Angka ini tidak jauh berbeda dengan target yang ditetapkan pemerintah untuk tahun ini, yakni sebesar 38,26 persen.

Dalam dokumen KEM-PPKF 2025 disebutkan, rasio utang pemerintah memang mengalami kenaikan signifikan selama 10 tahun terakhir. Kenaikan signifikan terjadi pada 2020, di mana rasio utang meningkat 9,14 poin persen ke level 39,37 persen.

Lonjakan itu terjadi akibat tingginya kebutuhan pembiayaan untuk berbagai program penanganan Covid-19. Rasio utang kembali meningkat pada tahun berkiutnya menjadi 40,73 persen.

Namun, seiring dengan meredanya pandemi Covid-19, rasio utang pemerintah kian menurun sejak 2022. Tercatat hingga pengujung tahun 2023, rasio utang pemerintah turun menjadi 38,98 persen.

Adapun hingga Maret 2024, rasio utang pemerintah sebesar 38,79 persen terhadap PDB. Angka itu didapat dengan nilai utang pemeirntah yang mencapai Rp 8.262,10 triliun.

Dengan perkembangan itu, rasio utang terhadap PDB masih di bawah dari batas rasio utang dan target strategi pengelolaan utang jangka menengah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 batas rasio utang sebesar 60 persen, sementara mengacu Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah periode 2023-2026 targetnya adalah 40 persen.

Baca juga: Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 10 Tips Investasi di Pasar Modal bagi Pemula

Simak 10 Tips Investasi di Pasar Modal bagi Pemula

Earn Smart
Pantau Dampak Pelemahan Rupiah, Kemenhub: Belum Ada Maskapai yang Mengeluh

Pantau Dampak Pelemahan Rupiah, Kemenhub: Belum Ada Maskapai yang Mengeluh

Whats New
Cara Cek Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Aktif atau Tidak

Cara Cek Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Aktif atau Tidak

Whats New
Pengamat: Starlink Harusnya Jadi Penyedia Akses bagi Operator Telekomunikasi...

Pengamat: Starlink Harusnya Jadi Penyedia Akses bagi Operator Telekomunikasi...

Whats New
Studi Ungkap 20 Persen Karyawan di Dunia Mengalami Kesepian, Ini Cara Mengatasinya

Studi Ungkap 20 Persen Karyawan di Dunia Mengalami Kesepian, Ini Cara Mengatasinya

Work Smart
PGN Sebut Penjualan Gas Bumi di Jawa Barat Mencapai 45 BBTUD

PGN Sebut Penjualan Gas Bumi di Jawa Barat Mencapai 45 BBTUD

Whats New
Kemenhub dan US Coast Guard Jajaki Peluang Kerja Sama Pengembangan SDM KPLP

Kemenhub dan US Coast Guard Jajaki Peluang Kerja Sama Pengembangan SDM KPLP

Whats New
Indonesia Disebut Berpotensi Jadi Pemimpin Produsen Hidrogen Regional, Ini Alasannya

Indonesia Disebut Berpotensi Jadi Pemimpin Produsen Hidrogen Regional, Ini Alasannya

Whats New
Kuota BBM Subsidi 2025 Diusulkan Naik Jadi 19,99 Juta KL

Kuota BBM Subsidi 2025 Diusulkan Naik Jadi 19,99 Juta KL

Whats New
Bos Superbank Akui Selektif  Jalin Kerja Sama Pembiayaan Lewat 'Fintech Lending'

Bos Superbank Akui Selektif Jalin Kerja Sama Pembiayaan Lewat "Fintech Lending"

Whats New
Sambangi Korsel, Pertamina Gas Jajaki Peluang Bisnis Jangka Panjang LNG Hub

Sambangi Korsel, Pertamina Gas Jajaki Peluang Bisnis Jangka Panjang LNG Hub

Whats New
Kata Sandiaga soal Banyaknya Keluhan Tiket Pesawat yang Mahal

Kata Sandiaga soal Banyaknya Keluhan Tiket Pesawat yang Mahal

Whats New
Elpiji 3 Kg Direncanakan Tak Lagi Bebas Dibeli di 2027

Elpiji 3 Kg Direncanakan Tak Lagi Bebas Dibeli di 2027

Whats New
Blibli Catat Penjualan 1.000 Motor Yamaha NMAX Turbo dalam 40 Menit

Blibli Catat Penjualan 1.000 Motor Yamaha NMAX Turbo dalam 40 Menit

Whats New
Bos Pupuk Indonesia: Produksi Padi akan Turun 5,1 Juta Ton jika Program HGBT Tak Dilanjutkan

Bos Pupuk Indonesia: Produksi Padi akan Turun 5,1 Juta Ton jika Program HGBT Tak Dilanjutkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com