Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kota di Asia Pasifik yang Jadi Tujuan Ekspatriat Global, 3 Tetangga RI

Kompas.com - 28/05/2024, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Tinggal dan bekerja di luar negeri kini menjadi idaman dan tujuan banyak orang di seluruh dunia.

Bahkan, ada beberapa orang yang secara aktif mencari kerja di luar negeri dengan berbagai pertimbangan.

“Secara global, satu dari empat profesional secara aktif mencari pekerjaan di luar negeri,” menurut laporan Decoding Global Talent Report 2024 oleh Boston Consulting Group (BCG) bekerja sama dengan The Network dan The Stepstone Group, dikutip dari CNBC, Selasa (28/5/2024).

Baca juga: Indonesia Masuk Daftar 10 Negara Ternyaman untuk Ekspatriat

Ilustrasi bekerja di kantor. PEXELS/EDMOND DANTES Ilustrasi bekerja di kantor.

Meskipun terdapat kekhawatiran ekonomi dan geopolitik yang meluas baru-baru ini, terdapat peningkatan jumlah orang yang secara aktif mencari kerja di luar negeri, menurut temuan laporan tersebut.

Jumlah orang yang aktif melakukan aktivitas secara mobile meningkat menjadi 23 persen pada tahun 2023, meningkat dari 21 persen pada tahun 2020, berdasarkan studi global, yang didasarkan pada lebih dari 150.000 responden survei di 188 negara.

“Hingga 800 juta profesional mungkin secara aktif mencari pekerjaan di luar negeri,” demikian menurt laporan yang diterbitkan pada 24 April 2024 tersebut.

Berdasarkan laporan itu, tiga alasan paling umum bagi responden untuk pindah ke luar negeri adalah peluang ekonomi, peningkatan karier, dan potensi kualitas hidup yang lebih baik.

Baca juga: Ini 10 Kota Termahal dan Termurah di Dunia untuk Ekspatriat

Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa 92 persen pemimpin perusahaan global mengatakan bahwa menarik dan mempertahankan talenta adalah salah satu dari tiga prioritas utama mereka.

“Mempekerjakan pekerja asing tidak hanya mengisi kesenjangan kapasitas. Perusahaan dengan keragaman global yang lebih besar akan lebih inovatif dan sukses," kata BCG dalam laporan terpisah yang dilakukan pada 2022 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com