SINGAPURA, KOMPAS.com - CEO Singapore Airlines Goh Choon Pong, mengucapkan terima kasih kepada staf maskapai atas kerja keras mereka setelah insiden turbulensi parah yang terjadi beberapa hari lalu.
Insiden turbulensi ini menewaskan seorang pria berkebangsaan Inggris dan puluhan orang lainnya terluka.
“Lima hari terakhir merupakan masa yang penuh tantangan bagi semua orang di Singapore Airlines,” tulis Goh dalam memo, dikutip dari BBC, Selasa (28/5/2024).
Baca juga: Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines
Pesan tersebut muncul setelah penerbangan SQ321 dari London ke Singapura dialihkan ke Bangkok, Thailand setelah insiden turbulensi saat pesawat melintas di atas Samudera Hindia pada 21 Mei 2024.
Pesawat Boeing 777-ER Singapore Airlines diterbangkan kembali ke Singapura dari Bandara Internasional Suvarnabhumi pada Minggu (26/5/2024).
“Kelincahan, dedikasi, dan semangat tim kami terlihat jelas selama periode ini,” tutur Goh.
“Atas nama pimpinan dan seluruh tim manajemen, saya mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang terdalam,” imbuhnya.
Baca juga: Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste
Penerbangan Singapore Airlines dengan kode SQ321 dialihkan ke Bangkok pada Selasa (21/5/2024) karena keadaan darurat medis. Pesawat tersebut mengangkut 211 penumpang dan 18 awak kabin.
Geoff Kitchen, 73 tahun dari Gloucestershire, Inggris meninggal dunia karena dugaan serangan jantung setelah pesawat Singapore Airlines yang ditumpanginya itu terkena turbulensi, sementara lebih dari 100 orang lainnya dirawat di sebuah rumah sakit di Bangkok.
Penumpang dan awak kabin yang tidak mengalami luka serius dalam insiden tersebut diterbangkan ke Singapura keesokan harinya.