Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Layanan, Bank Jago Genjot Pemanfaatan AI

Kompas.com - 29/05/2024, 21:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi hal yang penting di era digitalisasi saat ini. Banyak perusahaan sudah mengadopsi AI, tak terkecuali bank digital PT Bank Jago Tbk.

Co-founder Bank Jago sekaligus CEO DKatalis (mitra strategis teknologi Bank Jago), Karim Siregar mengatakan, penerapan AI mempermudah proses bisnis dan meningkatkan experience atau pengalaman nasabah.

"Dengan terus menerapkan AI, maka kami akan meningkatkan produk dan layanan, yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi customer kami," ujarnya dalam acara Google Cloud Summit di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Baca juga: AI Dinilai Tak Bisa Gantikan Tenaga Kerja di Bidang Komunikasi

Ia menuturkan, penerapan AI yang dilakukan Bank Jago saat ini di antaranya dalam hal pembukaan rekening dengan menggunakan electronic know your customer (eKYC).

Melalui AI, pengisian data nasabah saat membuka rekening baru menjadi lebih mudah, serta pengarsipan data nasabah pun menjadi lebih tertata bagi Bank Jago.

"Ini benar-benar meningkatkan waktu untuk meningkatkan jumlah nasabah, yang mana ini sangat penting," kata dia.

Penerapan AI juga dilakukan dengan penyediaan chatbot pada aplikasi Bank Jago. Implementasi fitur tersebut membantu dalam meningkatkan akurasi jawaban pada setiap pertanyaan pengguna Bank Jago.

Menurut dia, saat ini chatbot tersebut terus dilakukan pengembangan, dan sudah lebih dari 50 persen chat pelanggan terhubungan langsung dengan AI. Penerapan ini pun mengurangi penggunaan sumber daya manusia yang menjadi agen live chat karena digantikan AI.

"Ini jelas mengurangi penggunaan live agents, tetapi yang juga lebih penting adalah sistem ini dapat memberikan jawaban yang benar sepanjang waktu," jelas Kharim.

Ia memastikan, Bank Jago akan terus melakukan pengembangan sistem dengan memanfaatkan AI yang memang mendukung peningkatan layanan terhadap nasabah.

Adapun Bank Jago juga mengembangkan ekosistem digitalnya dengan menggandeng GoTo melalui GoPay Tabungan dan platform reksadana online Bibit yang terhubung langsung ke aplikasi Jago.

Ekosistem itu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank Jago. Ini terlihat salah satunya dari jumlah nasabah funding aplikasi Jago yang sebanyak 65 persen berasal dari mitra ekosistem.

Hingga kuartal I-2024, Bank Jago telah melayani 11,1 juta nasabah, termasuk 9 juta nasabah funding melalui aplikasi Jago. Jumlah tersebut naik 3,6 juta nasabah dibandingkan pencapaian kuartal I-2023 yang sebesar 7,5 juta nasabah.

Kenaikan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 42 persen secara tahunan. Per Maret 2024, DPK-nya mencapai Rp 13,2 triliun, naik dari Rp 9,3 triliun per Maret 2023.

Pertumbuhan DPK tersebut sejalan dengan tumbuhnya penyaluran kredit Bank Jago. Pada akhir kuartal I-2024 penyaluran kredit mencapai Rp 14,3 triliun, atau tumbuh 32 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp 10,8 triliun.

Baca juga: Bank Jago Angkat Supranoto Prajogo jadi Direktur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com