Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Kantongi Laba Bersih Rp 22,07 Triliun Sepanjang 2023

Kompas.com - 30/05/2024, 14:14 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -PT PLN (Persero) mengantongi laba bersih sebesar Rp 22,07 triliun sepanjang 2023. Angka ini melonjak 53,3 persen dari laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 14,4 triliun.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kinerja itu merupakan hasil transformasi menyeluruh yang dilakukan sejak 3 tahun terakhir. Mulai dari transformasi proses bisnis, organisasi, sumber daya manusia, hingga pelayanan pelanggan.

"Sehingga kini PLN menjadi makin lincah, unified, kokoh, dan trengginas," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: Lampaui Target, Laba Bersih PLN 2022 Capai Rp 14,4 Triliun

Laba bersih PLN dihasilkan dari pendapatan usaha yang mencapai Rp 487,38 triliun, meningkat Rp 46,25 triliun dari tahun 2022. PLN juga menurunkan utang jangka panjang sekaligus jangka pendeknya sebesar Rp 12,77 triliun.

"Torehan positif ini menjadi bukti bahwa PLN bukan hanya mampu merencanakan transformasi di level strategi, melainkan juga mampu mengeksekusinya hingga di level operasional," kata Darmawan.

Sejalan dengan pendapatan, PLN membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 288,44 terrawatt hour (TWh) atau tumbuh 5,36 persen dari tahun 2022.

Menurut dia, capaian itu tak lepas dari inovasi pemasaran melalui program intensifikasi yang meliputi promo tambah daya, akuisisi captive power dan kampanye electrifying lifestyle, serta program ekstensifikasi yang meliputi electrifying agriculture & marine, dedieselisasi dan infrastruktur kendaraan listrik.

Melalui beragam inovasi tersebut, PLN meraih pendapatan penjualan tenaga listrik sebesar Rp 333,19 triliun, meningkat Rp 22,13 triliun dari tahun 2022.

Darmawan bilang, peningkatan pendapatan bukan hanya berasal dari penjualan tenaga listrik, melainkan juga dari pengembangan usaha di luar sektor ketenagalistrikan atau beyond kWh.

Inovasi beyond kWh ini meliputi penyediaan energi primer untuk pembangkit swasta, jasa jaringan telekomunikasi, jasa pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, penyewaan peralatan dan infrastruktur kelistrikan, hingga layanan kajian proyek kelistrikan untuk badan usaha lain.

“Cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward looking, sekarang menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward looking,” jelasnya.

Baca juga: Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com