Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Kompas.com - 04/06/2024, 07:07 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Senin (3/6/2024) waktu setempat atau Selasa pagi WIB. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 115,2 poin karena investor khawatir dengan kekuatan ekonomi AS kedepannya.

Indeks yang berisikan 30 saham blue chip itu ditutup melemah 0,3 persen pada 38.571,03. S&P 500 naik tipis 0,11 persen ke posisi 5.283,40. Sementara itu, Nasdaq Komposit menguat 0,56 persen menjadi 16.828,67.

DJIA memulai perdagangan bulan Juni dengan penurunan setelah data manufaktur AS yang lemah menimbulkan kekhawatiran terhadap kekuatan perekonomian. Sektor perbankan, industri hingga saham-saham lain yang bergantung pada pertumbuhan ekonomi memimpin penurunan pada Senin.

Baca juga: IHSG Sepekan Turun 3,48 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham jadi Rp 11.825 Triliun

Saham-saham siklikal (saham yang bergantung pada konfisi ekonomi) menunjukkan pelemahan, seperti sektor energi, industri, dan material yang ditutup di zona merah.

Sebelumnya, sektor manufaktur AS menunjukkan tanda-tanda pelambatan, dengan indeks manufaktur ISM sebesar 48,7 pada bulan Mei, menyebabkan imbal hasil Treasury AS dan dollar AS melemah. Angka di bawah 50 merupakan indikasi kontraksi.

Pada perdagangan Senin, saham Nvidia naik hampir 5 persen setelah mengumumkan rangkaian chip kecerdasan buatan baru. Ini menunjukkan tanda bahwa perusahaan siap berjuang untuk tetap menjadi yang terdepan di tengah situasi yang sangat kompetitif. Bahkan, pembuat chip tersebut mengatakan akan meningkatkan arsitektur chip AI setiap tahun.

Sepanjang bulan Mei, Wall Street mengalami penguatan dengan kenaikan tiga indeks utama dalam tujuh bulan terakhir. Nasdaq naik 6,9 persen di bulan Mei, yang merupakan bulan terbaik sejak November 2023.

Namun, reli tersebut tampaknya mulai melemah menjelang akhir bulan. Ketiga indeks tersebut ditutup naik lebih dari 1 persen, termasuk DJIA yang bertambah lebih dari 500 poin pada hari Jumat. Nasdaq turun 1,1 persen minggu lalu karena saham-saham chip anjlok.

“Dengan kondisi teknis yang masih terbatas, ada sedikit ketakutan yang muncul, dan sentimen tampak optimis,” kata kepala strategi investasi Wolfe Research, Chris Senyek.

Minggu pertama bulan Juni akan penuh dengan pembaruan dari data ekonomi. Investor menunggu data gaji swasta pada hari Rabu dari ADP diikuti oleh laporan pekerjaan bulan Mei pada hari Jumat.

Baca juga: Presdir Jahja Setiaatmadja Serok Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-Bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-Bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com