Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Masyarakat Indonesia Jadi Konsumen Kritis di 2024

Kompas.com - 05/06/2024, 21:42 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisioner Komisi 2 Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan masyarakat menjadi konsumen kritis berdasarkan Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) Nasional 2024 dengan angka di atas 60 persen.

Heru mengatakan, saat ini Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) Nasional 2024 menunjukkan konsumen Indonesia berada dalam kategori 57,04 persen atau mampu menggunakan hak dan kewajiban untuk menentukan pilihan terbaik termasuk menggumakan produk bagi diri dan lingkungan.

"Berdasarkan Perspres tentang Strategi Nasional Perlindungan Konsumen yang baru dikeluarkan Presiden Jokowi beberapa bulan lalu, target kita di 2024 ini terjadi konsumen yang kritis di atas 60 persen," kata Heru dalam Talkshow bertajuk "Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Digital" di Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024).

Baca juga: Badan Perlindungan Konsumen: COD Ibarat Buah Simalakama, Satu Sisi Bikin Mudah tapi Bisa Bikin Ribut

Heru mengatakan, kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dibutuhkan untuk mencapai target menjadi konsumen kritis.

"Edukasi pada konsumen agar menjadi konsumen yang lebih berdaya, dan bisa kritik sebelum membeli barang penting sehingga dampaknya baik untuk ekonomi digital indonesia e-commerce," ujarnya.

Lebih lanjut, Heru juga mendorong para pelaku e-commerce untuk terus mengidentifikasi masalah terkait jual-beli barang melalui aplikasi dan laman agar konsumen merasa aman dan nyaman ketika berbelanja.

"Jadi coba untuk mengidentifikasi masalah untuk memberikan solusi dengan notifikasi sosial kepada pembeli," ucap dia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Dirjen PKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Moga Simatupang menyatakan, hasil survei Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) Nasional 2023 diperoleh nilai 57,04.

Nilai tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan perolehan ini, IKK Nasional 2023 berada dalam kategori Mampu

"Artinya, konsumen mampu menggunakan hak dan kewajibannya untuk menentukan pilihan terbaik termasuk menggunakan produk dalam negeri bagi diri dan lingkungannya," Moga dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemendag, Rabu (5/6/2024).

Baca juga: Banyak Konsumen Kental Manis di RI Kini Beralih ke Susu UHT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com