Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Saham Turun, Nilai Pasar Google Tergerus Rp 840 Triliun

Penurunan itu membuat nilai pasar mereka tergerus lebih dari 60 miliar dollar AS atau sekitar Rp 840 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS)

Seperti dikutip dari CNBC, Selasa (30/4/2019), Google menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan setelah secara konsisten terus tumbuh pada kisaran 20 persen atau bahkan lebih di periode-periode sebelumnya.

Kuartal I-2019 ini, Google melaporkan pendapatannya hanya tumbuh 17 persen. Angka turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 28 persen.  Sementara penjualan iklan Google mencapai 15 persen, turun dari 24 persen di periode yang sama tahun lalu.

Adapun untuk pendapatan dari klik berbayar Google hanya tumbuh 39 persen dari kuartal tahun lalu. Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan kuartal IV-2018 sebesar 66 persen dan kuartal-III 2018 yang mencapai 62 persen.

Hal ini menujukkan tidak adanya pertumbuhan lalu lintas iklan yang bisa menebus tergerusnya pendapatan lantaran turunnya harga iklan.

CFO Alphabet Ruth Porat mengatakan, sebagain besar perlambatan pertumbuhan tersebut disebabkan oleh Youtube yang berkontribusi terhadap hampir keseluruhan pendapatan klik perusahaan.

Investor pun memiliki harapan tinggi terhadap laporan kinerja Alphabet ditunjukkan dengan melejitnya harga saham hingga 24 persen dari awal tahun lalu.

Alphabet juga membukukan Traffic Acquisition Cost (TAC) sebesar 6,86 miliar dollar AS, sementara analis memperkirakan pengeluaran yang dibayarkan Google kepada perusahaan seperti Apple untuk menjadi mesin pencari utama di browser mereka sebesar 7,26 miliar dollar AS.

Alphabet juga harus membayarkan denda kepada Komisi Eropa sebesar 1,7 miliar dollar AS pada kuartal ini sebagai penyelesaian atas permasalahan persaingan di sektor iklan online. Jika denda tersebut tidak dihitung, maka pendapatan operasional perusahaan naik 26 persen menjadi 8,31 miliar dollar AS. Adapun total uang tunai dan surat berharga yang dimiliki Alphabet meningkat 4 persen menjadi 113,5 miliar dollar AS.

Google telah menyematkan sebagian besar pertumbuhannya di masa depan pada bidang-bidang bisnis yang bermunculan seiring dengan penurunan biaya per klik (BPK).

Perangkat keras dan bisnis cloud perusahaan termasuk dalam segmen "pendapatan lain" Google, yang mengalami peningkatan 25 persen menjadi 5,45 miliar dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2019/04/30/064000926/harga-saham-turun-nilai-pasar-google-tergerus-rp-840-triliun

Terkini Lainnya

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Whats New
Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Whats New
LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Whats New
Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Whats New
KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Whats New
Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke