JAKARTA, KOMPAS.com - Decacorn asal Indonesia Gojek baru saja mendapat persetujuan dari pemerintah Malaysia untuk beroperasi di Negeri Jiran tersebut.
Namun, kehadiran Gojek mendapat beragam komentar dari pebisnis Malaysia.
Sebagian pengusaha ada yang menyambutnya dengan postif dan ada juga yang menentangnya.
Salah satu yang memberi tanggapan terkait datangnya Gojek ke Malaysia adalah, perusahaan ojek online lokal, Dego Ride.
“Potensi kompetisi dari Grab dan Gojek itu nyata. Namun, kami memiliki kompetensi inti yang berbeda dari apa yang ditawarkan Gojek dan Grab dan kami berharap bahwa kompetensi inti kami dapat saling melengkapi untuk keduanya, saya tidak percaya pada kompetisi di mana kita semua bertarung satu sama lain hingga akhirnya yang terakhir mati, " ucap CEO Dego Ride, Nabil Feisal Bhamadhaj seperti dilansir dari Malay Mail, Sabtu (24/08/2019).
Sebelumnya, pemerintah Malaysia melarang penggunaan sepeda motor sebagai moda transportasi berbasis online karena memiliki bahaya kecelakaan yang tinggi.
Peraturan ini membuat Dego Ride harus memutar otak dan menjalankan bisnis sebagai jasa kurir antar yang menggunakan sepeda motor.
Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq menyatakan, sebelumnya telah terjadi pertemuan antara pendiri Gojek Nadiem Makarim dan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Syed Saddiq mengatakan dalam sebuah unggahan di Twitter pada Senin (19/08/2019) bahwa pengenalan Gojek ke Malaysia akan membantu pengendara sepeda motor mendapatkan penghasilan, menciptakan ribuan peluang bagi pemilik usaha kecil, dan menciptakan pilihan transportasi berbiaya murah.
Berbeda dengan Dego Ride, pemilik perusahaan Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail justru tidak setuju dengan adanya Gojek di Malaysia.
dikutip dari Nikkei Asian Review, Ia mengatakan asosiasi taksi menentang langkah-langkah untuk memperkenalkan transportasi sepeda motor, dan mereka ingin pemerintah untuk fokus pada menciptakan lapangan persaingan yang setara antara perusahaan ride-hailing dan para pengemudi taksi.
"Gojek sebagai karier tidak akan menjamin masa depan yang menjanjikan, kaum muda kita layak lebih baik dari itu," kata Shamsubahrin kepada wartawan di Kuala Lumpur.
https://money.kompas.com/read/2019/08/24/142400926/ekspansi-gojek-tuai-pro-dan-kontra-dari-pebisnis-malaysia