Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisruh Garuda-Sriwijaya: Putus, Nyambung, Putus Lagi...

Pada Kamis (7/11/2019), semula pihak Sriwijaya Air dengan Garuda Indonesia setuju kerja sama bakal dilakukan setidaknya 3 bulan ke depan sembari menunggu hasil audit.

Audit dilakukan bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait untung rugi perusahaan selama Sriwijaya dibantu oleh Garuda Indonesia.

"Pihak Sriwijaya mengatakan utang malah tambah membengkak. Sementara Garuda Indonesia menganggap utang malah berkurang 18 persen. Yasudah kita audit saja pake BPKP," kata  Yusril Ihza Mahendra, kuasa hukum yang juga salah seorang pemegang saham Sriwijaya Air, di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Namun pada Jumat (8/11/2019) kerja sama yang semula bakal dilanjutkan 3 bulan ke depan rupanya mengalami keretakan lagi.

1. Garuda minta bayar cash

Dalam keterangan tertulisnya, Yusril mengatakan hubungan kerja sama kandas karena beberapa tindakan Garuda pada hari Kamis saat keduanya berseteru.

Ada intruksi mendadak dari Garuda Group kepada semua anak perusahaannya, GMF, Gapura Angkasa, dan Aerowisata untuk memberikan pelayanan hanya jika Sriwijaya membayar di muka.

"Kalau kamis kemarin tidak bayar cash dimuka, diperintahkan agar tidak memberikan pelayanan service dan maintenance apapun kepada Sriwijaya," cerita dia.

Untuk itu kata Yusril, Sriwijaya menolak perubahan sistem pembayaran tersebut. Dia menganggap pembayaran tidak adil (unfair) dan sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya.

2. 15 penerbangan dibatalkan

Akibat instruksi mendadak itu, terjadi kekacauan pada sebagian besar penerbangan Sriwijaya. Setidaknya 15 penerbangan Sriwijaya Air dari Bandara Soekarno Hatta sempat tidak beroperasi pada Kamis (7/11/2019).

“Berdasarkan data yang kami peroleh sejak awal ada 11 penerbangan yang batal. Tadi jam 16.00 WIB tambah 4 lagi (yang batal),” ujar Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soetta Angkasa Pura II, Febri Toga Simatupang kepada Kompas.com, Kamis (7/11/2019).

Bahkan, sejumlah penumpang di Bandara Mozes Kilangan Timika, Papua, sempat memblokade pintu keberangkatan untuk penumpang pesawat Garuda Indonesia yang akan berangkat ke Nabire.

Akibatnya, penumpang pesawat Garuda Indonesia harus melewati pintu keberangkatan Internasional

Adapun pembatalan penerbangan Sriwijaya Air di sejumlah titik disebabkan karena Pihak Garuda Indonesia melalui GMF tidak merilis ijin kelayakan terbang pesawat Sriwijaya Air sebagai imbas dari putusnya hubungan kerja sama.

Asal tahu saja, selama masuk dalam lingkaran kerja sama dengan Garuda, maintenance pesawat Sriwijaya Air ditangani oleh GMF.

Sriwijaya akhirnya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri.

"Sejak kemarin Sriwijaya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Group," ucap Yusril.

3. Deadlock

Yusril menyebutkan, putusnya kerja sama antara kedua maskapai itu karena adanya deadlock dalam menyusun Board of Directors (BoD) dalam rapat Jumat pagi kemarin. Para pemegang saham memutuskan untuk mengambil langkah menghentikan kerja sama manajemen dengan Garuda Group.

Yusril menuturkan, nota pemberitahuan pengakhiran kerja sama itu telah dikirimkan ke pihak Garuda Indonesia, Citilink, dan GMF hari ini. Tidak hanya itu, Sriwijaya juga memberitahu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Sriwijaya juga memberitahukan secara resmi Menteri Perhubungan bahwa manajemen Sriwijaya kini diambil alih dan dijalankan sendiri oleh Sriwijaya," ujarnya.

Adapun sebagai langkah awal pengakhiran kerja sama, para pemegang saham telah memutuskan mengangkat BoD Sriwijaya yang baru. Seluruh BoD baru seluruhnya berasal dari internal Sriwijaya.

4. Sriwijaya kembali rombak direksi

Manajemen Sriwijaya Air pun kembali merombak jajaran direksi. Berdasarkan salinan surat pengangkatan direksi yang didapat Kompas.com, Hendry Lie selaku pemegang saham Sriwijaya Air mengangkat Jefferson Irwin Jauwena sebagai direktur utama.

Pengangkatan Jefferson berdasarkan surat bernomor 088/SK-PS/XI/2019 tertanggal 6 November 2019 yang ditandatangani Hendry Lie.

Pemegang saham Sriwijaya Air juga menunjuk Dwi Iswantoro sebagai Direktur Teknik. Lalu, Didi Iswandy diangkat menjadi Direktur Operasional Sriwijaya Air. Kemudian, Cecep Cahyana ditunjuk sebagai Direktur Quality, Safety & Security PT Sriwijaya Air.

5. Kembalikan staf Garuda

Pihak Sriwijaya telah mengembalikan semua tenaga staf perbantuan dari Garuda Grup untuk tidak bekerja lagi di Sriwijaya.

Pengembalian semua staf perbantuan dari Garuda Grup dikirimkan pihak Sriwijaya dengan sepucuk surat. Surat itu ditujukan untuk Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dan Direktur Utama Citilink Juliandra.

Dalam surat tersebut, terdapat 11 nama staf perbantuan dari Garuda Grup yang dikirim balik. Surat tersebut juga ditandatangani oleh Direktur Legal dan SDM Sriwijaya Air Anthony Raimond Tampubolon.

Sebagai langkah lanjutan, Yusril mengatakan pihaknya akan mengundang Garuda Grup untuk duduk satu meja membahas pengakhiran kerjasama yang sudah berlangsung selama setahun itu.

"Saya juga meminta agar BPKP dan auditor independen melakukan audit terhadap Sriwijaya untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya selama di-manage oleh Garuda Grup," ungkapnya.

https://money.kompas.com/read/2019/11/09/101300226/kisruh-garuda-sriwijaya--putus-nyambung-putus-lagi-

Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke