Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Imbas Tahun Politik, Bisnis Industri Otomotif Lesu

JAKARTA, KOMPAS.com – Imbas tahun politik 2019 ternyata berdampak pada lesunya bisnis industri otomotif dalam negeri.

Hal ini diungkapkan oleh Rahmat Samulo, Direktur Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dalam acara Workshop Wartawan dan Industri Otomotif di Menara Astra Jakarta Pusat, Senin (18/11/2019).

“Kita coba bahas masalah market otomotif di mana saya tidak akan menyebutkan angka, tetapi tahun ini cenderung stagnan dan turun dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Rahmat.

Hal ini terlihat dari total penjualan penjualan ritel Isuzu tahun ini turun 0,6 persen pada angka 17.697 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 17.796 unit.

Sepanjang tahun 2018 Isuzu mampu menjual seluruh produk dengan total 25.282 unit.

Selanjutnya, Rahmat juga memproyeksikan bahwa tahun 2020 bisnis industri otomotif akan tetap lesu.

Hal ini mengingat belum ada indikasi yang membuat pasar industri otomotif membaik di tahun depan.

“Kalau bicara tahun depan saya juga belum melihat adanya indikasi yang membuat pasar otomotif komersial akan membaik di tahun depan,” ungkap Rahmat.

Meski demikian, hal ini bukan menjadi penghambat bagi Rahmat, karena menurutnya target bukan hanya kepada penjualan mobil, melainkan bagaimana alat tersebut bisa berguna bagi customer.

“Yang penting bagi kita adalah bagaimana customer loyal dan berkembang dengan usahanya. Nah, kalau mereka berkembang, maka penjualan kita juga otomatis akan mengikuti,” ungkapnya.

Adapun cara untuk mendongkrak pendapatan adalah dengan mengutamakan kepentingan konsumen, dimana Isuzu mendukung usaha dan bisnis customer dengan maksimal dari aspek pemanfaatan mobil.

Dengan begitu, tidak ada hambatan yang berarti dalam penggunaan mobil angkutan Isuzu.

“Jadi Isuzu fokus bagaimana mendukung kegiatan usaha customer kita sehingga dia tidak bermasalah dengan alat produksi itu tadi termasuk mobilnya,” jelas Rahmat.

Dalam kesempatan yang sama, Dept Head Marketing Communication PT Isuzu Astra Motor Indonesia Putri Annisa secara rinci menjelaskan, pelemahan penjualan industri otomotif Isuzu tahun ini dipengarhi dari banyak sektor.

Beberapa sektor potensial yang mempengaruhi sangat lekat dalam produk sehingga menjadi suatu kesatuan.

“Kalau di komersial ini, kita lihat dari A sampai Z dari mulai pembelian, perawatan sampai dijual kembali dan kita tidak sekedar jual produk, tapi kita tekankan after sales service,” ungkap Putri.

Menurutnya, after sales service memegang peranan penting dari penggunaan produk dengan pasar dan pendapatan yang cukup besar. Misalkan saja dari sisi sparepart atau suku cadang.

Ketersediaan suku cadang akan mempengaruhi loyalitas konsumen.

“After sales service itu ada sales dan ada sparepart, kalau di komersial tidak ada sparepart adalah masalah yang besar sekali kan? Nah ke depannya kita mau menunjukkan bahwa isu-isu yang sangat worth it dari sisi pembeliannya hingga penggunaannya, sehingga kita bisa mempertahankan bagaimana supaya jangan turun (penjualannya),” jelas Putri.

Data tahun ini untuk seluruh penjualan mobil di Indonesia hingga September 2019 di angka 758.413 unit.

Adapun pada tahun 2018 sebanyak 1,15 juta unit, di tahun 2017 sebanyak 1,07 juta unit dan di tahun 2016 sebanyak 1,06 unit.

Untuk total penjualan kendaraan komersial tahun ini di September 2019 sebanyak 175.488 unit yang terjual, sedangkan untuk penjualan mobil penumpang sebanyak 582.925 unit.

https://money.kompas.com/read/2019/11/18/183300726/imbas-tahun-politik-bisnis-industri-otomotif-lesu

Terkini Lainnya

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Smentara Akubat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Cek Harga BBM Pertamina per 1 Mei 2024

Whats New
Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Harga BBM Shell per 1 Mei 2024 Naik, Cek Rinciannya!

Whats New
Satgas Judi 'Online' Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi "Online" Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultramikro Capai Rp 617,9 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke