Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonom Prediksi BI Bakal Pertahankan Suku Bunga Acuan

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) diprediksi bakal mempertahankan suku bunga acuannya 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) pada angka 5,00 persen pada esok hari, Kamis (21/11/2019). Hal ini disampaikan oleh Ekonom Senior Indef, Faisal Basri.

Alasannya, tidak ada peluang bagi BI untuk melakukan pemangkasan suku bunganya lagi.

"Artinya ruang gerak moneter itu terbatas. Jadi, mau diturunkan lagi jadi 4 (persen), inflasinya 3,2, jadi nett marginnya itu benar-benar flat. Jadi, BI akan menjaga agar rupiah itu tetap stabil," ujarnya ditemui usai menghadiri Kongkow Bisnis Pas FM, di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Bila suku bunga BI diturunkan, maka para investor tidak akan melirik Indonesia. Dia menilai, investor tidak memandang secara nominal interest rate.

Selain itu, defisit transaksi berjalan Indonesia masih melebar.

Pada kuartal III-2019, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 7,7 miliar dollar AS atau 2,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 8,2 miliar dollar AS.

"Kalau suku bunga diturunkan, artinya return untuk investasi turun secara riil. Oleh karena itu, orang cenderung akan lari yang real interest rate-nya lebih tinggi. Oleh karena itu, saya duga BI akan maintain di level ini (5,00 persen)," kata Faisal.

"Karena kalau kita lihat current account kita masih defisit, defisitnya masih besar 2,6 persen. Investasi yang datang lebih banyak portfolio daripada FDI (asing). Jadi, rentan suku bunga diturunkan," jelasnya.

Sementara, Ekonom CORE Indonesia, Piter Abdullah berpendapat serupa. Dia memprediksi BI tetap mempertahankan suku bunganya.

"Saya perkirakan BI Kamis nanti tidak akan menurunkan suku bunga acuan. Setelah empat bulan berturut-turut menurunkan suku bunga acuan, BI akan lebih baik bila menahan suku bunga," katanya.

Karena dengan menahan suku bunga BI memberikan waktu berjalannya transmisi moneter sehingga suku bunga deposito dan suku bunga kredit bergerak turun mengikuti penurunan suku bunga acuan.

"Dengan demikian BI nanti akan punya ruang yang lebih luas untuk memainkan suku bunga dalam rangka mengantisipasi perlambatan ekonomi global," ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2019/11/20/203154126/ekonom-prediksi-bi-bakal-pertahankan-suku-bunga-acuan

Terkini Lainnya

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke