Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Perbandingan Dampak SARS dan Virus Corona menurut Ekonom Chatib Basri

"Namun kita bisa belajar dari kasus SARS 2003," tulis @ChatibBasri melalui akun Twitternya, Selasa (18/2/2020).

Chatib mengatakan, saat virus SARS merebak pada 2003, pertumbuhan ekonomi China turun menjadi 9 persen pada triwulan II 2003. Namun meningkat kembali menjadi 10 persen setelah kepanikan mereda.

"Analisis sensitifitas menunjukkan bahwa 1 persen penurunan ekonomi China bisa berdampak penurunan ekonomi Indonesia 0,1-0,3 persen. Artinya jika ekonomi China melambat 1 persen tahun ini, maka pertumbuhan ekonomi kita bisa menurun menjadi di bawah 5 persen tahun 2020," lanjutnya.

Berkaca pada virus SARS, sektor pariwisata, ekspor dan impor tentu yang paling terpengaruh. Sama halnya dengan virus corona. Oleh sebab itu, dibutuhkan stimulus oleh pemerintah untuk memulihkan ketiga sektor tersebut.

"Pemerintah perlu mengantisipasi ini dengan mendorong sumber pertumbuhan domestik. Seperti berulang kali saya sampaikan, resep Keynes masih relevan di sini. Jaga daya beli penduduk miskin dengan PKH, BPNT dan sebagainya. Juga gunakan kartu pra-kerja untuk kelas menengah," katanya.

Selain itu, untuk mendorong sektor pariwisata, perlu doberi potongan harga untuk meningkatkan wisatawan domestik..

Dia juga mengusulkan kepada pemerintah untuk memperhatikan kembali insentif. Salah satunya insentif pajak.

"Menurut saya defisit anggaran tidak apa-apa dinaikkan untuk mendorong growth. Tentu yang harus diperhatikan adalah kualitas belanja. Pastikan punya dampak pada growth. Selain itu review kembali tax incentive yang sudah diberikan apakah efektif," katanya.

https://money.kompas.com/read/2020/02/18/201100726/ini-perbandingan-dampak-sars-dan-virus-corona-menurut-ekonom-chatib-basri

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke