Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inflasi Awal Juni Rendah, Ini Penyebabnya

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, inflasi awal Juni 2020 terpantau rendah dan terkendali, bahkan lebih rendah dibanding inflasi bulan Mei 2020.

"Inflasi rendah karena memang permintaan masyarakat akibat PSBB, aktifitas ekonomi, pendapatan masyarakat, dan konsumsi mengalami penurunan. Permintaan juga lebih rendah," kata Perry dalam konferensi video di Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Perry menuturkan, faktor penunjang rendahnya inflasi Juni disebabkan oleh koordinasi Tim Pengendalian Inflasi (TPI) antara pusat dan daerah.

TPI/TPID ini berkomitmen memenuhi kebutuhan bahan pokok baik saat bulan suci Ramadhan bulan lalu maupun setelahnya.

"Selain itu adanya kredibilitas kebijakan baik kebijakan moneter dari Bank indonesia dan kebijakan fiskal dari pemerintah. Bisa diukur dari terkendalinya ekspektasi inflasi," papar Perry.

Dia pun menyebut, inflasi pada Mei 2020 lalu lebih rendah dibanding ekspektasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi inflasi sebesar 0,07 persen pada Mei 2020.

Dengan begitu, inflasi secara tahun kalender (year to date/ytd) menjadi 0,90 persen, dan inflasi secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 2,19 persen.

Dari 90 kota IHK, inflasi terjadi di 67 kota IHK. Sementara deflasi terjadi di 23 kota IHK. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjungpandan sebesar 1,20 persen karena kenaikan harga ayam ras, ikan, dan bawang merah.

https://money.kompas.com/read/2020/06/05/191300226/inflasi-awal-juni-rendah-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke