Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Jonan Saat Awal Menjabat Dirut PT KAI: Mulai dari Bersihkan Toilet Stasiun

Berbagai perubahan bahkan tampak langsung hingga sampai saat ini, mulai dari sterilisasi stasiun, penerapan pembelian tiket online, sistem boarding pass, hingga peningkatan kebersihan dan penyediaan AC gerbong kereta di semua kelas penumpang.

Saat bincang-bincangnya bersama Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, Jonan menceritakan, kunci utama keberhasilannya sukses menjabat sebagai orang nomor satu di KAI adalah kerja keras.

Menurut dia, ketika memimpin perusahaan dengan model bisnis seperti KAI, kecerdasan saja tidak cukup. Hal tersebut, terefleksikan dengan tidak banyaknya perubahan yang dilakukan oleh para pendahulunya.

Jonan yang memiliki background sebagai seorang bankir mengaku, bos-bos KAI sebelumnya jauh lebih banyak memiliki pemahaman mengenai bisnis perkeretaapian.

"Tapi perubahan di kereta api-nya itu enggak kerasa, sampai pada level masyarakat pengguna, sampai kepada level kultur transportasi publik luar biasa, enggak kerasa," tuturnya, dikutip dari bincang-bincang bertajuk BEGINU di kanal youtube Kompas.com Selasa (17/11/2020).

Berangkat dari situ, Jonan memutuskan untuk bekerja keras demi mengubah wajah KAI. Ketika memimpin perusahaan pelat merah itu, Jonan menerapkan sistem perubahan yang dimulai dari hal termudah terlebih dahulu.

"Apa misalnya? Kita mulai dari bersihkan toilet di stasiun," katanya.

Keputusannya untuk memulai dari memperbaiki toilet terlebih dahulu pun mendapat pertanyaan dari banyak pihak.

"Loh, saya bilang kalau ngurus toilet di stasiun enggak bisa, saya yakin yang lain enggak bisa," ujarnya.

Untuk dapat menyukseskan program tersebut, pria kelahiran Singapura 57 tahun lalu itu pun memberikan ancaman kepada seluruh pejabat di KAI, mulai dari kepala stasiun, pimpinan direksi, hingga dirinya sendiri.

"Saya bilang gini, tiga bulan, kalau semua toilet di stasiun enggak bisa beres saya tutup semua. Saya tutup toilet Anda semua. Termasuk ruang kerja saya. Kita pakai tolet umum, enggak mau tahu saya. Beres," tuturnya.

Dengan adanya perubahan kecil yang disandingkan dengan kegigihan, Jonan yakin perubahan pada akhirnya akan dirasakan oleh perseroan.

"Kita itu kerjakan, betulkan hal kecil seminggu satu saja. Setahun ada 54 (minggu). 5 tahun, paling kurang ada 200 improvement. Masa Kereta Api enggak berubah," katanya.

Pada 2012, Dahlan sempat bertanya kepada Jonan, kenapa dirinya tidak melakukan perubahan terhadap Kereta Rel Listrik aatau KRL yang pada saat itu menjadi gambaran buruk terhadap sistem perkeretaapian nasional.

"Oh iya pak, saya betulkan yang paling mudah dulu, kereta api jarak jauh," jawab Jonan.

Tidak memakan waktu lama, pada 2013 Jonan mulai menerapkan berbagai perubahan signifikan pada KRL. Mulai dari penghapusan KRL kelas ekonomi tanpa pendingin ruangan (AC) hingga penerapan sistem tapping ticket.

"Saya harus melatih orang yang saya pimpin itu punya confident, apa yang dia kerjakan itu berhasil. Ada sucess story," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/11/17/133300426/cerita-jonan-saat-awal-menjabat-dirut-pt-kai--mulai-dari-bersihkan-toilet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke