Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah 2 UMKM Bertahan di Tengah Pandemi, hingga Bisa Promosi Berbiaya Murah

Dari 400 UMKM yang disurvei, 32 persen UMKM harus melakukan promosi lebih sering dibanding kondisi normal. Harga promosi pun jauh lebih tinggi ketimbang sebelum pandemi Covid-19.

Mereka juga sulit menemukan cara pemasaran yang tepat untuk menghasilkan pendapatan yang optimal. Nyatanya, sebanyak 31 persen UMKM mengaku promosi yang dilakukan tidak membawa hasil optimal.

Tapi bukan UMKM namanya jika tidak punya segudang ide. Salah satu pelaku usaha yang bergerak di produk bantal foto, Nirwana, akhirnya punya ide untuk melakukan pemasaran murah kantong (low budget).

Nirwana mengurangi biaya iklan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung. Karena distribusi terhambat, akhirnya promosi dia fokuskan pada kota-kota terdekat yang masih bisa dijangkau.

"Memang betul promosinya lebih keras dari biasanya. Pengiriman kami jangkau pulau Jawa saja, jadi promosinya kami fokuskan iklan ke kota-kota terdekat," ujar Nirwana dalam Bincang-bincang Ninja Xpress secara virtual, Jumat (18/12/2020).

Karena biaya iklan dikurangi, Nurwana akhirnya membangun hubungan dengan pelanggan (customer relationship management).

Selain melengkapi database, membangun hubungan dengan pelanggan mampu membuat pelanggan bisa kembali berbelanja, atau setidaknya memberikan beragam masukan.

"Meski profit berkurang, namun sangat bisa membantu menaikkan revenue (pendapatan) di kala pandemi. Alhamdulillah kami masih bisa bertahan," ucapnya.


Lain lagi dengan Nita, seorang pelaku usaha di bidang fesyen muslim. Awalnya, dia mengaku kebingungan karena toko-toko offline terpaksa tutup di Jabodetabek dan Bandung. Alhasil, ada penurunan pendapatan hingga 70 persen.

Apalagi saat itu bisnisnya belum terlalu fokus pada kanal digital. Pemasaran lebih difokuskan pada toko offline sebelum pandemi Covid-19.

"Awalnya belum ada maintenance khusus di online. Tapi bagaimana caranya dengan keterbatasan-keterbatasan itu, kami harus bergerak ke online," ucap Nita.

Nyatanya, pemasaran secara online pun tak cukup, lantaran daya beli masyarakat menurun. Masyarakat tentu lebih memprioritaskan makanan pokok ketimbang baju-baju muslim. Belum lagi biaya iklan yang mahal.

Dengan keterbatasan sumber daya dan modal, Nita akhirnya berputar haluan memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) untuk dokter. Proses pembuatan masih berdasarkan pesanan dari para dokter, lantaran banyak pegawainya yang sulit kembali ke Bandung akibat PSBB.

"Kami paksakan bisa masuk ke Bandung dengan surat izin kerja. Alhamdulillah kita dapat bahan yang sesuai (untuk membuat APD). Sudah sesuai standar WHO," ungkapnya.

Tak berhenti sampai situ, Nita akhirnya membuat jaket dan produk-produk lainnya.

"Bisa menggerakkan operasional perusahaan lagi. Jadi penggerak utama (saat itu)," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/12/18/143347726/kisah-2-umkm-bertahan-di-tengah-pandemi-hingga-bisa-promosi-berbiaya-murah

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Mengatasi Lupa Password Akun SSCASN 2023

Cara Mengatasi Lupa Password Akun SSCASN 2023

Whats New
Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

Whats New
Resmi Diluncurkan, Kereta Ekonomi Generasi Baru Dirangkaikan dengan KA Jayabaya

Resmi Diluncurkan, Kereta Ekonomi Generasi Baru Dirangkaikan dengan KA Jayabaya

Whats New
Kadin RI dan Swiss Luncurkan Jaringan Indonesia Sustainability 4.0

Kadin RI dan Swiss Luncurkan Jaringan Indonesia Sustainability 4.0

Whats New
Ditjen Bea Cukai Akui Adanya Serbuan Impor Tekstil Ilegal

Ditjen Bea Cukai Akui Adanya Serbuan Impor Tekstil Ilegal

Whats New
Tarif Tol Makassar Ruas Ujung Pandang Naik Mulai 29 September,  Simak Rinciannya

Tarif Tol Makassar Ruas Ujung Pandang Naik Mulai 29 September, Simak Rinciannya

Whats New
Zurich Topas Life Tunjuk Richard Ferryanto Jadi Presiden Direktur

Zurich Topas Life Tunjuk Richard Ferryanto Jadi Presiden Direktur

Whats New
Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Kerja hingga 2 Oktober 2023, Simak Kualifikasinya

Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Kerja hingga 2 Oktober 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Alasan 'Social Commerce' dan 'E-commerce' Perlu Dipisah

Alasan "Social Commerce" dan "E-commerce" Perlu Dipisah

Whats New
Mau Buka Usaha Baju Anjing dan Kucing? Siapkan Modal Segini

Mau Buka Usaha Baju Anjing dan Kucing? Siapkan Modal Segini

Smartpreneur
Bocoran Ketentuan Cukai Minuman Berpemanis yang Diterapkan Tahun Depan

Bocoran Ketentuan Cukai Minuman Berpemanis yang Diterapkan Tahun Depan

Whats New
Lion Air, Batik Air dan Super Air Jet Gandeng Airbus untuk Tingkatkan Kinerja Armada

Lion Air, Batik Air dan Super Air Jet Gandeng Airbus untuk Tingkatkan Kinerja Armada

Rilis
Pertamina Masih Cari Partner Baru di Blok Masela

Pertamina Masih Cari Partner Baru di Blok Masela

Whats New
Peserta Nonaktif JKN BPJS Kesehatan Naik Jadi 52,3 Juta Per Agustus 2023

Peserta Nonaktif JKN BPJS Kesehatan Naik Jadi 52,3 Juta Per Agustus 2023

Whats New
ASN yang Bersedia Ditempatkan di Daerah 3T Bisa Naik Jabatan dalam 2 Tahun

ASN yang Bersedia Ditempatkan di Daerah 3T Bisa Naik Jabatan dalam 2 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke