Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menilik Peran Teknologi Pengelolaan Aset Digital dalam Transformasi Digital bagi Industri

JAKARTA, KOMPAS.com – Teknologi digital memiliki peran vital dalam mewujudkan transformasi ekonomi selama masa pandemi Covid-19.

Pemanfaatan teknologi digital mendukung sektor industri dalam mengambil keputusan cepat dan akurat berdasarkan data real-time. Tindakan tersebut pun dinilai dapat meningkatkan efisiensi kinerja industri melalui pengelolaan risiko bisnis dan operasional yang efektif.

Selain itu, industri juga membutuhkan strategi pengelolaan aset digital dalam hal transformasi ekonomi.

Pengelolaan aset digital menjadi penting karena berfungsi untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja operasional, melakukan tindakan preventif sebelum terjadi kegagalan operasional melalui kemampuan analisis prediktif, serta meningkatkan efisiensi biaya perbaikan atau penggantian aset akibat kerusakan secara tiba-tiba.

Fungsional Analis Kebijakan Ahli Madya Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Jasa Industri dari Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Bambang Riznanto mengatakan, masa pandemi menjadi titik balik bagi sektor industri.

“Industri harus berani mengambil langkah dalam pengadopsian teknologi digital untuk memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan operasional menghadapi berbagai kondisi,” jelas Bambang, Rabu (25/3/2021).

Berbicara pada acara media virtual bertajuk Optimalisasi Aset Digital untuk Percepatan Pemulihan Bisnis Pasca Pandemi yang diselenggarakan oleh Schneider Electric, Bambang memaparkan hal yang harus diingat pelaku industri, yakni teknologi yang telah atau akan diimplementasikan harus dikelola dan dirawat dengan baik agar biaya investasi yang telah dikeluarkan menghasilkan return of investment (ROI) yang maksimal untuk produktivitas serta profitabilitas perusahaan.

Adapun empat faktor strategi pengelolaan aset digital yang harus dipenuhi pelaku industri, yakni memastikan ketersediaan (availability) infrastruktur edge dalam kegiatan operasional secara real time dan transparan, serta memiliki sistem backup and recovery plan yang terintegrasi.

Selanjutnya, pelaku industri mesti memastikan adanya perlindungan sistem dan peralatan listrik yang baik untuk menjaga performa aset, serta memiliki sistem keamanan fisik dan edge yang mumpuni.

Country Digital Transformation Schneider Electric Indonesia Fadli Hamsani menambahkan, pihaknya pun telah bekerja sama dengan perusahaan pembuat software, AVEVA untuk menyediakan solusi asset strategy optimization yang membantu sektor industri dalam meningkatkan kinerja aset.

Perangkat lunak tersebut dapat mendukung strategi pengelolaan dan pemeliharaan aset digital yang disesuaikan dengan tujuan bisnis perusahaan.

“Solusi asset strategy optimization terbukti dapat menekan pengeluaran modal atau capital expenditure (capex) hingga 30 persen, mengurangi biaya pemeliharaan hingga 50 persen, mengurangi biaya suku cadang hingga 25 persen, serta meningkatkan kinerja aset hingga 15 persen,” kata Fadli dalam kesempatan yang sama.

Era edge computing

Selain sistem pengelolaan aset digital, pemanfaatan internet of things (IoT) juga dinilai penting pada sektor industri selama masa pandemi.

International Data Corporation (IDC) memprediksi, pengeluaran perusahaan untuk teknologi IoT secara global akan mencapai tingkat pertumbuhan dua digit pada 2021.

Hal tersebut berbanding lurus dengan banyaknya pelaku bisnis yang fokus dalam memetakan perjalanan transformasi digital menuju pemulihan ekonomi.

Semakin canggih teknologi berbasis IoT, seperti robotics dan artificial intelligence (AI), maka semakin besar tantangan untuk mengurangi latensi dan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam merespons kompleksitas operasional secara cepat dan fleksibel. Di sinilah peran edge computing.

Head of IT Enterprise Sales Schneider Electric Indonesia Ronny Siswanto mengatakan, pada era edge computing, edge data center memiliki peranan vital dalam lingkungan kegiatan operasional yang berbasis perangkat IoT.

“Tuntutan koneksi jarak jauh yang lebih cepat membuat kebutuhan data center atau cloud semakin tinggi. Dengan begitu, semakin banyak pelaku bisnis yang bergantung pada data center dalam pengelolaan data di lingkungan operasionalnya,” jelas Ronny.

Menurut Ronny, untuk membangun edge data center yang andal dan berkelanjutan, dibutuhkan standarisasi dan integrasi, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia, teknologi yang mumpuni, pengawasan dan tata kelola data center yang terencana, serta sistem keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Sebagai informasi, dalam rangka mendukung pengelolaan data pada era edge computing, Schneider Electric memiliki tiga solusi edge data center yang dapat menjawab tantangan akan keterbatasan sumber daya manusia, keamanan, efisiensi dan sustainability, yaitu EcoStruxure Micro Data Center, EcoStruxure IT Expert, serta Monitoring and Dispatch Services.

https://money.kompas.com/read/2021/03/26/095700926/menilik-peran-teknologi-pengelolaan-aset-digital-dalam-transformasi-digital

Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke