Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Antisipasi Perubahan Iklim, Kementan Berupaya Optimalkan Irigasi Pertanian

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mengoptimalkan irigasi pertanian sebagai langkah adaptasi dan antisipasi perubahan iklim.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pengairan yang baik diperlukan agar budi daya pertanian berjalan tanpa kendala.

“Air merupakan kebutuhan mendasar bagi sektor pertanian. Hanya saja, air juga bisa menjadi petaka bagi pertanian jika tidak dikelola dengan baik,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (13/8/2021).

Untuk itu, lanjut SYL, dalam pertanian dibutuhkan pengelolaan air secara tepat, baik saat musim penghujan maupun musim kemarau.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam web seminar (webinar) dengan tema "Upaya Optimasi Irigasi Pertanian Dalam Rangka Adaptasi dan Antisipasi Perubahan Iklim," Kamis (12/8/2021).

Berbagai sarana antisipasi perubahan iklim

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menyatakan, pihaknya secara umum telah memiliki berbagai sarana untuk mengantisipasi terjadinya perubahan iklim.

Terlebih, kata dia, untuk mengantisipasi saat datangnya musim hujan secara tiba-tiba dan panas yang berkepanjangan.

"Kuncinya adalah optimasi irigasi pertanian. Kami akan gunakan sarana embung, rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT), hingga pepompaan," imbuh Ali.

Oleh karenanya, ia meminta petani agar tidak perlu khawatir dalam menghadapi perubahan iklim.

Sebab, Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP telah memiliki berbagai sarana untuk mengantisipasinya.

"Misalnya ketika banjir ada pemompaan untuk menarik air, begitu pula saat musim kemarau. Artinya, secara umum kami sudah siapkan untuk mengantisipasi perubahan iklim," ujar Ali.

Kendati demikian, ia mengaku, pihaknya akan berfokus pada pengoptimalan sawah tadah hujan. Tujuannya agar budi daya pertanian tidak terganggu dengan perubahan iklim.

“Menurut saya, masalah sawah tadah hujan harus diselesaikan supaya luas pertanaman dan luas pertanian di Indonesia meningkat. Itu yang menjadi fokus saya. Nanti kami undang khusus berbagai narasumber untuk membahas hal ini," imbuh Ali.

Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan Rahmanto menyatakan, pertanian harus terus berjalan meski dalam situasi apa pun.

Oleh karenanya, sebut dia, irigasi dengan berbagai model harus dilakukan guna mengantisipasi terjadinya perubahan iklim.

"Jadi irigasi akan menjadi problem solving terjadinya perubahan iklim. Kami akan berkoordinasi dengan baik mengantisipasi perubahan iklim di sektor pertanian," ucap Rahmanto.

https://money.kompas.com/read/2021/08/13/153757526/antisipasi-perubahan-iklim-kementan-berupaya-optimalkan-irigasi-pertanian

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

CLEO Alokasikan Belanja Modal Rp 300 Miliar, untuk Apa Saja Dananya?

CLEO Alokasikan Belanja Modal Rp 300 Miliar, untuk Apa Saja Dananya?

Whats New
32 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur, InJourney Batasi Aktivitas Wisatawan

32 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur, InJourney Batasi Aktivitas Wisatawan

Whats New
Bea Cukai Kepri Gagalkan Penyelundupan Minuman Beralkohol Senilai  Rp 4,5 Miliar

Bea Cukai Kepri Gagalkan Penyelundupan Minuman Beralkohol Senilai Rp 4,5 Miliar

Whats New
Krisis Perbankan AS, JPMorgan Bakal Tutup 21 Kantor Cabang First Republic

Krisis Perbankan AS, JPMorgan Bakal Tutup 21 Kantor Cabang First Republic

Whats New
Kimia Farma Target Membalik Rugi Jadi Laba Rp 130 Miliar Tahun Ini

Kimia Farma Target Membalik Rugi Jadi Laba Rp 130 Miliar Tahun Ini

Whats New
Semakin Berkilau, Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 Per Gram

Semakin Berkilau, Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 Per Gram

Whats New
Harga Emas Dunia Naik, Didukung Jatuhnya Dollar AS

Harga Emas Dunia Naik, Didukung Jatuhnya Dollar AS

Whats New
Situs Pencarian Kerja ZipRecruiter PHK 20 Persen Karyawannya

Situs Pencarian Kerja ZipRecruiter PHK 20 Persen Karyawannya

Whats New
PT Amman Mineral Internasional Bersiap IPO, Bidik Dana Segar Rp 12,9 Triliun

PT Amman Mineral Internasional Bersiap IPO, Bidik Dana Segar Rp 12,9 Triliun

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Whats New
Dulu Jokowi Bilang Laut Masa Depan Bangsa, Kini Pasirnya Malah Diekspor

Dulu Jokowi Bilang Laut Masa Depan Bangsa, Kini Pasirnya Malah Diekspor

Whats New
Watsons Kasih Promo Diskon Hingga 60 Persen, Berlaku sampai 4 Juni 2023

Watsons Kasih Promo Diskon Hingga 60 Persen, Berlaku sampai 4 Juni 2023

Whats New
Siapkan Dokumen, Bapanas Minta Mendag Zulhas Segera Impor Bawang Putih

Siapkan Dokumen, Bapanas Minta Mendag Zulhas Segera Impor Bawang Putih

Whats New
Saham-saham yang Cuan dan Boncos dalam Sepekan, Ada GoTo, Bukalapak, SIDO

Saham-saham yang Cuan dan Boncos dalam Sepekan, Ada GoTo, Bukalapak, SIDO

Whats New
Ditopang Optimisme Plafon Utang AS, Nasdaq dan S&P 500 Ditutup Pada Level Tertinggi

Ditopang Optimisme Plafon Utang AS, Nasdaq dan S&P 500 Ditutup Pada Level Tertinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+