Optimisme tersebut juga ditunjukan oleh salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk. Bank dengan kode emiten BNGA ini telah menyiapkan sejumlah fokus bisnis, guna memaksimalkan potensi pemulihan ekonomi nasional.
"Kami tetap positif menyambut 2022, diharapkan ekonomi bangkit," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan kepada Kompas.com, Senin (3/1/2021).
Lani menjelaskan, dari sisi penghimpunan dana, perusahaan akan tetap fokus melanjutkan meningkatkan porsi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) terhadap dana pihak ketiga (DPK). Pemanfaatan teknologi digital masih akan menjadi strategi utama CIMB Niaga dalam mendorong tingkat CASA terhadap DPK.
Asal tahu saja, sampai dengan September 2021, total penghimpunan DPK CIMB Niaga sebesar Rp 228 triliun, dengan rasio CASA sebesar 61,7 persen. Adapun giro dan tabungan masing-masing tumbuh sebesar 8,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan 11,7 persen secara yoy.
"Kami dikenal memiliki layanan digital yang sangat baik dan canggih," kata Lani.
Sementara itu dari sisi penyaluran kredit, Lani menyebutkan, segmen UMKM dan ritel akan menjadi fokus utama perusahaan pada tahun ini. Namun demikian, Ia tidak mendetail berapa target pertumbuhan kredit CIMB Niaga hingga akhir tahun 2022.
"Kami tetap dengan model bisnis universal, yang melayani nasabah koporasi dan juga komersial," ucap dia.
Sebagai informasi, hingga kuartal III-2021, jumlah kredit yang disalurkan CIMB Niaga sebesar Rp 177 triliun. Realisasi ini utamanya dikontribusikan oleh bisnis consumer banking yang tumbuh 5,7 persen, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 8,1 persen, sementara kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 13,4 persen.
https://money.kompas.com/read/2022/01/03/160828426/presdir-cimb-niaga-beberkan-fokus-bisnis-perusahaan-tahun-2022