Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Modal Awal Nadiem Makarim Mendirikan Gojek?

Terkait hal ini, informasi seputar modal awal GoTo banyak dicari pembaca. Sebagai pengingat, GoTo merupakan entitas hasil merger Gojek dan Tokopedia.

Hal ini diperkuat dengan adanya penjelasan dalam dokumen prospektus awal yang diunggah GoTo di laman resminya.

Dari dokumen tersebut, terungkap sejarah pendirian PT Aplikasi Karya Anak Bangsa yang disebut sebagai nama awal emiten ini berdiri.

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sebelumnya merupakan nama perusahaan induk yang menaungi Gojek.

Adapun salah satu pendiri Gojek yaitu Nadiem Anwar Makarim yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Berapa modal awal Nadiem Makarim mendirikan Gojek?

Dokumen prospektus awal yang diunggah GoTo di laman resminya mengungkap informasi seputar perincian modal awal GoTo ketika perusahaan tersebut baru berdiri dengan nama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.

Perincian pemegang saham PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sekaligus menjadi informasi mengenai modal awal Nadiem Makarim mendirikan Gojek.

Pada saat pendirian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT Aplikasi Karya Anak Bangsa terdiri dari beberapa nama pemegang saham dengan besaran beragam.

Tercatat Nadiem Anwar Makarim menempatkan modal ditempatkan dan disetor penuh pada perusahaan sebesar Rp 522.053.000 atau setara 20,50 persen kepemilikan saham di awal perusahaan tersebut berdiri.

Adapun nilai nominal per saham dinyatakan sebesar Rp 1. Modal dasar PT Aplikasi Karya Anak Bangsa tercatat sebanyak 10.187.392.996 jumlah saham dengan nilai Rp 10.187.392.996.

Sementara itu, modal ditempatkan dan disetor penuh tercatat sebanyak 2.546.848.249 jumlah saham senilai Rp 2.564.848.249 dengan rincian nilai sebagai berikut:

  • Sequoia Capital India Investments IV Cooperatief UA: Rp 527.158.440 (20,70 persen)
  • NTH Gemma Inc: Rp 364.285.940 (14,30 persen)
  • NSI Moto Holdings Ltd: Rp 294.798.369 (11,58 persen)
  • Pacificse Enterprises Ltd: Rp 203.975.000 (8,01 persen)
  • Zander Universal Ltd: Rp 146.431.500 (5,75 persen)
  • Nadiem Anwar Makarim: Rp 522.053.000 (20,50 persen)
  • Pemegang saham lain (di bawah 5 persen): Rp 488.146.000 (19,17 persen)

Adapun besaran saham dalam portepel tercatat sebanyak 7.640.544.747 jumlah saham dengan nilai Rp 7.640.544.747.

Sejarah GoTo berawal dari Gojek

Dikutip dari laman resmi GoTo, Gojek berdiri pada tahun 2010 sebagai call center, yang menghubungkan kelompok-kelompok tersebut dan sejak saat itu telah berkembang pesat, mengubah kehidupan perkotaan menjadi lebih baik.

Meski begitu, dikutip pada Selasa (15/3/2022) dari dokumen prospektus awal, emiten dalam hal ini GoTo berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan, tercatat baru didirikan dengan nama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa pada tahun 2015.

Pendirian tersebut berdasarkan Akta Pendirian No. 133 tanggal 10 Desember 2015, yang dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn, sebagai pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Berdirinya perusahaan telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-2471556.AH.01.01.TAHUN 2015 tertanggal 11 Desember 2015.

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa juga telah didaftarkan dalam daftar perseroan pada Kemenkumham di bawah No. AHU-3591774.AH.01.11.TAHUN 2015 tertanggal 11 Desember 2015.

Berdasarkan Akta Pendirian, maksud dan tujuan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa pada waktu pertama kali didirikan adalah berusaha dalam bidang penerbitan perangkat lunak (software).

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, emiten melaksanakan kegiatan usaha sehubungan dengan pengembangan aplikasi komputer, telepon genggam dan smartphone.

https://money.kompas.com/read/2022/03/16/203056926/berapa-modal-awal-nadiem-makarim-mendirikan-gojek

Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke