Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjelasan The Goods Dept soal Viral Paksa Karyawan Mengundurkan Diri atau Bayar Ganti Rugi Rp 30 Juta

Hal ini dipicu adanya dugaan pemaksaan pengunduran diri terhadap lebih dari 30 karyawan atau memberikan ganti rugi sebesar Rp 30 juta per orang.

Informasi tersebut beredar sangat cepat di sosial media Twitter dengan tagar #TheGoodsDept. Adapun pihak The Goods Dept pada saat itu belum dapat memberikan keterangan resmi dengan alasan menunggu hasil rapat direksi.

Lantas, bagaimana penjelasan The Goods Dept terkait pemaksaan pengunduran diri karyawan tersebut?

CEO The Goods Dept Ruby Sjabana mengatakan, isu pengunduran diri karyawan itu tak terjadi begitu saja, tetapi melalui sejumlah temuan.

Ruby mengatakan, hal ini berkaitan dengan hasil pemeriksaan auditor internal terkait selisih jumlah stok barang dengan hasil penjualan.

"Kami (TGD) menemukan telah terjadi pelanggaran. Atas temuan ini manajemen tidak dapat mentolerir dan memutuskan dengan tegas untuk meminta pertanggungjawaban karyawan sesuai dengan internal policy perusahaan," kata Ruby dalam keterangan resminya, Rabu (9/11/2022).

Ruby mengatakan, terjadi selisih pencatatan antara jumlah stok barang dan hasil penjualan di seluruh jaringan outlet (store) The Goods Dept selama 12 bulan terakhir.

Menurut dia, nilai barang yang hilang setara miliaran rupiah dan kejadian serupa juga pernah terjadi di masa lalu dengan nilai kerugian yang cukup besar.

"Tapi, saat itu, kerugian kami serap sendiri. Tidak ada karyawan yang kami beri sanksi. Semua selisih, kami putihkan di pembukuan. Meski kami memaafkan, tapi kami tidak pernah melupakan. Kami belajar untuk lebih disiplin dan lebih tegas," ujarnya.

Ruby mengatakan, karyawan yang mengundurkan diri selain para Head Store (PIC store) juga terdapat staf toko.

Head Store adalah karyawan dengan posisi paling tinggi di setiap store dan bertanggung jawab penuh terhadap aktivitas dan bisnis proses di masing-masing store.

"Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan, kami sangat terbuka untuk melakukan diskusi dua arah, khususnya bagi karyawan yang kemarin sempat terdampak," tuturnya.

Lebih lanjut, Ruby mengatakan, selain membuka ruang berdiskusi, The Goods Dept juga mempertimbangkan untuk melanjutkan proses investigasi.

"Ke depannya, kami akan terus memperbaiki dan memperkuat proses pengawasan internal, demi keberlanjutan bisnis perusahaan dan sekaligus melindungi ratusan pekerja lainnya yang tidak terdampak dalam proses ini," ucap dia.

Sebelumnya, tagar The Goods Dept dan Erigo menjadi trending di media sosial twitter sejak Jumat pagi (4/11/2022).

Hal ini menyusul adanya cuitan salah satu warganet yang menarasikan ada salah satu merek fasyen lokal yang diduga memaksa lebih dari 30 karyawan untuk mengundurkan diri, atau ganti rugi kurang lebih Rp 30 juta per orang, lantaran jumlah barang keluar dengan pendapatan tidak seimbang alias minus.

Dalam cuitan itu dijelaskan peristiwa tersebut terungkap setelah dilakukan penghitungan, jumlah persediaan barang dengan pendapatan memang minus.

"Lebih dari 30 orang karyawan dipaksa mengundurkan diri atau ganti rugi -+ 30jt/karyawam oleh salah satu brand lokal. Hasilnya juga membuat kita Tim Operational Store kaget karena terdapat banyak minus. Total minus dari Store kami sebanyak 1.000 lebih setelah dicompare dengan data Stock Card di Sistem. Kami selaku Tim Operational Store tidak tinggal diam dengan hasil minus tersebut," cuit akun @LarasatiPusparasa dikutip Kompas.com, Jumat (4/11/2022).

Kronologi

Berikut kronologi berdasarkan cuitan akun Twitter @LarasatiPusparasa:

1. Pada tanggal 19-20 Oktober 2022 Store kami melakukan Stock Opname. Hasil Stock Opname keluar 3 hari setelah Stock Opname dilakukan

2. Hasilnya juga membuat kita Tim Operational Store kaget karena terdapat banyak minus. Total minus dari Store kami sebanyak 1.000 lebih setelah di-compare dengan data Stock Card di Sistem. Kami selaku Tim Operational Store tidak tinggal diam dengan hasil minus tersebut.

3. Kami melakukan penelusuran. Dari beberapa penelurusan ada beberapa barang yang tidak terscan dan tidak ada datanya didalam hasil stock opname tersebut. Terbukti hasil Stock Opname itu tidak maksimal pasti banyak barang yang tidak terscan.

4. Pada tanggal 28 Oktober 2022 tiba2 tanpa info sebelumnya datang dari tim E (sebut saja tim E) ke semua store. Pada saat itu mereka briefing/info ke kita akan mengadakan SO ulang pada tanggal 31 Oktober 2022 dikarenakan mereka kurang yakin dengan hasil SO sebelumnya.

5. Pada saat itu mereka juga menanyakan kenapa hasil SO kemarin bisa banyak minusnya. Kami pun menjelaskan dari beberapa faktor : 1. Faktor External, kenapa kita bisa menyebutkan faktor external dikarena dibagian pintu keluar masuk sensormatic kita tidak berfungsi sudah error.

6. Kita sudah mereport untuk diperbaiki tetapi selama 1 tahun ini tidak kunjung diperbaiki. 2. Faktor Sistem, beberapa kali kami menemukan adanya transaksi yang tidak memotong qty yang ada distockcard sistem tapi anehnya transaksi value masuk sehingga setiap closingan antara edc

7. Dan sistem selalu balance. Hal ini sudah sering terjadi dan sudah dilaporkan ke pihak IT dan Inventory. Itu hanya beberapa qty yg terpantau mungkin banyak transaksi yang tidak terpotong yg tidak terpantau oleh kami.

8. 3. Faktor alokasi barang (Transfer out dan transfer in) 4.Faktor internal, sebenarnya untuk faktor internal kami tidak yakin. Karena dari total 1.000 lebih qty yang hilang dalam setahun berarti 1 orang perhari bisa mengambil 4-5 barang.

9. Agak tidak masuk akal dikarenakan setiap adanya transaksi security selalu berada dibelakang kasir untuk mengawasi transaksi tersebut, setiap karyawan yang keluar masuk selalu diminta datanya dan dilakukan bodycheck.

10. Dan juga pada saat pulang karyawan selalu diperiksa tasnya dan dilakukan bodycheck lagi. Dan ada lebih dari 40 titik cctv didalam store. 5. Hasil Stock Opname tidak maksimal seperti yang Kami info sebelumnya.

11. Setelah mendengar penjelasan kami. Tim E mengambil alih dengan mengganti PIC/ASM/Headstore kami. PIC kami diminta untuk menandatangi Handover jabatan dengan PIC baru dari pihak E tanpa info sebelumnya. Pada saat itu hanya handover jabatan.

12. PIC kami tidak diminta untuk mengundurkan diri dengan alasan ini hanya sampai SO ulang selesai handoverannya. PIC kami sudah memiliki pikiran negatif bahwa dia dipertahankan hanya untuk mentraining PIC baru setelah PIC baru sudah menguasai sistem dia akan ditendang.

13. Karena PIC dan kasir baru dari Tim E ini tidak mengerti sama sekali sistem. Maklum ambilnya dari orang gudang. Setelah handover Mereka menginfokan juga pada tanggal 31 Oktober akan datang TIM HR dari The G (sebut saja itu ya) utk menjelaskan Maksud dan tujuan dari Handover ini.

https://money.kompas.com/read/2022/11/09/150500826/penjelasan-the-goods-dept-soal-viral-paksa-karyawan-mengundurkan-diri-atau

Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke