Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

JP Morgan: Ekonomi Digital Bisa Menjadi Sumber Baru Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

"Ekonomi digital ini cukup menopang PDB. Cukup besar. Ini bisa menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi ke depan," tutur Henry kepada awak media, Rabu (1/3) di Jakarta.

Selama ini, Indonesia memang bergantung pada sektor yang berkaitan dengan konsumsi dan komoditas.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira sependapat. Menurutnya, memang ekonomi digital bisa menjadi motor pertumbuhan yang cukup penting.

Bhima mengatakan, kontribusinya bukan hanya terbatas pada sektor informasi dan komunikasi saja, tetapi keseluruhan ekosistem digital.

"Termasuk pendanaan digital, perputaran uang konsumsi, sistem pembayaran digital, hingga jumlah tenaga kerja yang berhasil terserap," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (5/3).

Bhima mengungkapkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital.

Pertama, mendorong penetrasi internet di level usaha informal dan pedesaan.

Kedua, memfasilitasi konektivitas antara produsen tradisional dan marketplace.

Ketiga, memberikan bantuan pendanaan kompetitif ke perusahaan rintisan lokal yang berorientasi pada pengembangan ekosistem digital UMKM.

Keempat, reformasi birokrasi harus sejalan dengan percepatan digital, baik dalam hal regulasi maupun kapasitas birokrasi.

Bila pemerintah berhasil melakukan hal ini, Bhima yakin, kontribusi ekonomi digital diperkirakan tembus 25 persen PDB pada tahun 2030. (Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Ekonomi Digital, Kuat Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru"

https://money.kompas.com/read/2023/03/05/195125026/jp-morgan-ekonomi-digital-bisa-menjadi-sumber-baru-pertumbuhan-ekonomi

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke