Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Food Estate di Kapuas dan Pulang Pisau, Petani Untung dan Lahan Makin Produktif

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) secara serus mengelola Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng). Sejak 2020, program ini dilakukan dengan pengembangan lahan seluas 30.000 hektare (ha) dengan mengembangkan usaha tani padi dan multikomoditas, seperti hortikultura, perkebunan dan peternakan itik.

Kemudian, pada 2021, pengembangan Food Estate diperluas menjadi 60.778 ha melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan. Hingga 2022, total luas pengembangan Food Estate mencapai 62.455 ha.

Meski progresnya terlihat, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa proses tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang. Salah satunya untuk membangun sistem irigasi agar lahan rawa yang terlantai bisa ditanami dengan baik.

Dengan alasan itu, Kementan akan membangun infrastruktur irigasi dan pintu air agar bisa ditanami padi.

"Untuk mengelola lahan Food Estate di Kalteng, tidak bisa seperti yang dilakukan di Pulau Jawa. Sebab, di sini, lahannya berupa rawa pasang-surut dengan genangan air sekitar 20 hingga 30 sentimeter (cm)," kata Syahrul dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (19/3/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa hasil maksimal dari Food Estate pun tidak bisa langsung terlihat dalam sekejap. Menurutnya, semua itu membutuhkan proses setidaknya 4 tahun untuk mengelola tahan.

Meski masih harus melalui proses yang panjang, petani di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, merasa terbantu dengan adanya program Food Estate. Sebab, lahan yang sebelumnya terendam air bertahun-tahun kini bisa ditanam kembali.

Hal yang sama dirasakan oleh Ketua Kelompok Tani Merpati Putih, Kecamatan Dadahup Komarudin. Lahan yang pernah tenggelam karena tanggul air yang rusak bisa ditanami kembali.

"Setelah Food Estate masuk, kami bisa menanam kembali. Sebelumnya, saya hanya kerja serabutan karena tidak ada lahan yang bisa digarap," ujar Komarudin.

Selain memperbaiki kondisi lahan, produktivitas pertanian di kawasan Food Estate juga turut meningkat. Hal ini terbukti dari hasil panen di Kawasan Blok A5 di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, meningkat.

"Hasil panen raya di kawasan uji coba sistem air seluas 20 ha mencapai 5,6 ton per ha. Padahal, sebelumnya kawasan tersebut langganan banjir dan sulit ditanami," ujar Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat.

Dengan adanya dampak positif itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kapuas mendukung penuh program Food Estate. Bersama dengan pemerintah desa, kecamatan, dan provinsi, Ben mengatakan bahwa pihaknya siap ikut berkontribusi.

"Kami akan melakukan segala cara agar tujuannya segera tercapai," ucap Ben.

Sebagai informasi, berdasar data Kementan, tren produksi padi di kawasan Food Estate terus meningkat. Sebagai contoh, Kabupaten. Kapuas mampu meningkatkan hasil panen dari 37.390 ton gabah kering giling (GKG) pada 2019 menjadi 70.365 ton GKG pada pada 2020. Produktivitasnya pun berkisar 2,8 hingga 4,5 ton GKG per ha.

Produksi padi di Kabupaten Kapuas juga meningkat juga meningkat, yaitu 38.617 ton GKG pada 2020 menjadi 43.926 ton GKG pada 2021 dengan produktivitas berkisar 3,14 hingga 3,79 ton GKG per ha.

Hasil panen panen di Kabupaten Pulang Pisau juga meningkat, dari 36.492 ton GKG pada 2019 menjadi 40.739 ton GKG pada 2020 dengan produktivitas berkisar 2,29-4,7 ton GKG per ha. Hasil panen di wilayah ini juga meningkat pada 2020 ke 2021, yaitu dari 3.124 ton GKG menjadi 3.847 ton GKG dengan produktivitas berkisar 2,0 hingga 3,92 ton GKG per ha.

Sebagai informasi, untuk mengembangkan Food Estate, Kementan melakukan dua kegiatan utama, yaitu intensifikasi lahan atau peningkatan produktivitas menggunakan lahan eksisting dan ekstensifikasi lahan melalui perluasan areal tanam baru dengan memanfaatkan atau optimalisasi lahan rawa terlantar atau bekas Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PLG).

Program Food Estate sendiri tersebar di berbagai wilayah dengan penanggung jawab yang berbeda. Kementan bertugas mengelola Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau.

Sementara itu, untuk pengembangan Food Estate di wilayah lain menjadi kewenangan kementerian lainnya. Contohnya,Kementerian Pertahanan yang mengelola Food Estate di Kabupaten Gunung Mas.

"Pengelolaan Food Estate di Kabupaten Gunung Mas bukan menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian," imbuh Direktur Perlindungan dan Penyediaan Lahan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Baginda Siagian.

https://money.kompas.com/read/2023/03/19/125818126/food-estate-di-kapuas-dan-pulang-pisau-petani-untung-dan-lahan-makin-produktif

Terkini Lainnya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke