Angka tersebut turun 0,34 persen secara bulanan dibandingkan NTP pada April 2023.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menjelaskan, penurunan NTP disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani turun sebesar 0,02 persen.
"Sedangkan, Indeks Harga yang Dibayar Petani naik sebesar 0,32 persen," ujar dia dalam konferensi pers, Senin (5/6/2023).
Ia menjelaskan, penurunan NTP Mei 2023 dipengaruhi oleh turunnya NTP di dua subsektor pertanian.
Entitas yang memengaruhi penurunan NTP adalah subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,53 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,29 persen.
Adapun, pada Mei 2023 terjadi kenaikan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,40 persen.
Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran.
Lebih lanjut, Pudji menjelaskan nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) nasional Mei tercatat sevesar 110,74.
Angka tersebut turun 0,16 persen dibandingkan NTUP bulan sebelumnya.
Sebagai informasi, nilai tukar petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
https://money.kompas.com/read/2023/06/05/190500526/bps-catat-nilai-tukar-petani-turun-0-34-persen-pada-mei-2023