JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5 persen berlanjut hingga kuartal II-2023. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, angka pertumbuhan ekonomi nasional sebenarnya masih berpotensi meningkat.
Airlangga mengatakan, salah satu cara untuk mendongkrak tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia ialah dengan terus mendorong efisiensi investasi. Hal ini tidak terlepas dari besarnya porsi pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) RI.
Tingkat efisiensi investasi Indonesia sendiri sebenarnya terus membaik. Rasio modal terhadap efisiensi investasi yang ditunjukan dalam Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang terus menurun, namun masih relatif tinggi. Untuk diketahui, semakin kecil nilai koefisien ICOR, maka semakin efisien perekonomian suatu negara.
"Kalau kita lihat angka ICOR, rasio modal terhadap efisiensi Indonesia masih di angka yang tinggi, 7,6," ujar Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers, di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Lebih lanjut Airlangga bilang, apabila angka ICOR bisa terus ditekan, maka perekonomian Indonesia berpotensi tumbuh lebih tinggi. Bahkan, jika ICOR turun ke kisaran 5 saja, maka perekonomian Indonesia bisa tumbuh di kisaran 6 persen.
"Kalau angka (ICOR) turun ke angka 5 saja, maka kita bisa mencapai pertumbuhan 6 persen," katanya.
"Ini menjadi penting kita ke depan memperbaiki efisiensi modal kita," sambung Airlangga.
Oleh karenanya, pemerintah terus berupaya menciptakan kebijakan yang dapat mendukung efisiensi belanja investasi. Airlangga menyebutkan, Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menekan angka ICOR.
Sebagai informasi, PMTB atau investasi berkontribusi terhadap 27,90 persen PDB nasional. Pada kuartal II-2023, PMTB tumbuh 4,63 persen secara tahunan, lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal II-2022 sebesar 3,45 persen.
https://money.kompas.com/read/2023/08/07/174000426/menko-airlangga-sebut-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-bisa-capai-angka-6-persen