Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rhenald Kasali Soroti Fenomena Banyak Guru yang Terlilit Pinjol

“Orang yang terjerat (pinjol) adalah orang dengan profesi terpandang yaitu, guru,” kata Rhenald di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Rhenald mengungkapkan, hal tersebut terjadi lantaran likuiditas yang berkurang di masyarakat menengah ke bawah. Bahkan dana perbankan diambil dari BPR untuk membiayai konsumsi masyarakat menengah bawah ini.

“Para ekonom juga menilai bahwa likuiditas itu berkurang untuk masyarakat menengah ke bawah. Bahkan dana perbankan diambil dari BPR untuk membiayai konsumsi masyarakat yang di bawah. Saat ini banyak juga masyarakat yang menarik dana dari pinjol, banyak yang terjerat,” kata dia.

Rhenald menambahkan, kecukupan likuiditas sangat penting pada masyarakat menengah ke bawah. Berdasarkan data dari perusahaan-perusahaan konsumer yang tercatat di BEI, beberapa menunjukkan penurunan penjualan.

“Diambil dari data emiten, terjadi penurunan pada kuartal II-2023, salah satunya penjualan di Ramayana dan Matahari,” ujar dia.

“Indikator kelas menengah ke atas itu semua bagus, termasuk purchasing power mereka, dan perjalanan (wisata) kita masih tinggi. Yang menjadi perosalan, adalah menengah ke bawah ini, yang perlu kita renungkan,” kata dia.

Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebanyak 43 persen korban pinjol ilegal berasal dari profesi guru. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Maret lalu.

"Hasil penelitian ini sangat menarik, yaitu guru yang kita harapkan memiliki tingkat literasi yang tinggi, ternyata paling banyak terkena jebakan pinjaman (online) ilegal," ujar Friderica kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

OJK menyebut ada beberapa alasan yang mendasari hasil riset yang menyebut bahwa guru banyak yang terlilit pinjol, adalah karena masih banyak guru atau tenaga pendidik yang memiliki latar belakang ekonomi menengah ke bawah.

Friderica mengatakan, tidak jarang, para guru seringkali tebuai dengan janji pinjaman yang mudah dan cepat. Lebih lanjut, wanita yang karib disapa Kiki ini menjelaskan banyak guru yang tidak memiliki akses pembiayaan.

Keterbatasan akses pembiayaan tersebut menyebabkan banyak guru yang terkendala dalam memperoleh pinjaman, dan akhirnya terjebak dalam tawaran pinjol ilegal. Selanjutnya, alasan merebaknya pinjol di tengah masyarakat juga dipengaruhi oleh kemudahan provider untuk membuat aplikasi pinjol ilegal.

“Ada pengaruh iklan atau sosial media. Tawaran pinjol ilegal ini memberikan pinjaman dana yang cepat tanpa memperhatikan risiko, legalitas pemberi pinjaman dan kemampuan bayar kemudian menjadi pilihan,” ujar Kiki.

https://money.kompas.com/read/2023/11/08/085754626/rhenald-kasali-soroti-fenomena-banyak-guru-yang-terlilit-pinjol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke