IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Merah

IHSG ditutup pada level 7.207,94 atau naik 15,7 poin (0,22 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.192,21.

Mengutip RTI, sebanyak 257 saham melaju di zona hijau dan 257 saham di zona merah. Sedangkan 251 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 11,9 triliun dengan volume 11,9 miliar saham.

Top gainers yang mendorong IHSG yakni Bank Syariah Indonesia (BRIS) yang melesat 6,8 persen ke level Rp 2.330 per saham. Dilanjutkan oleh Wismilak Inti Makmur (WIIM) yang naik 6,4 persen ke posisi Rp 1.730 per saham. Kemudian, Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) yang bertambah 4,9 persen ke posisi Rp 11.775 per saham.

Top losers yaitu, Mitra Pack (PTMP) yang ambles 24,8 persen ke level Rp 212 per saham. Kemudian, Siloam International Hospital (SILO) yang turun 5,5 persen ke posisi Rp 2.220 per saham. Selanjutnya, Dharma Polimetal (DRMA) yang melemah 4,7 persen ke posisi Rp 1.215 per saham.

Bursa Asia ditutup mixed, dengan kenaikan Nikkei 0,61 persen (220,8 poin) pada level 36.286,69, dan Strait Times bertambah 0,09 persen (2,9 poin) pada level 3.153,01. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong melemah 1,39 persen (218,38 poin) pada level 15.485,07, dan Shanghai Komposit turun 1,48 persen (41,9 poin) pada posisi 2.788,55.

Pada awal perdagangan, bursa Eropa bergerak di zona merah dengan penurunan FTSE 0,09 persen (6,7 poin) pada level 7.659,47, dan GDAXI terkoreksi 0,1 persen (17,18 poin) ke posisi 16.955,96.

Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup melemah. Pukul 14.58 WIB mata uang garuda ditutup pada level Rp 15.782 per dollar AS atau turun 2 poin atau 0,02 persen dibandingkan dengan sebelumnya pada level Rp 15.780 per saham.

Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Rabu (31/1/2024) pada level Rp 15.803 per dollar AS, atau menguat dari nilai tukar Selasa (30/1/2024) pada level Rp 15.796 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.