Kepala ekonom ADB Albert Park mengatakan, China tetap akan menjadi negara penting dalam beberapa waktu ke depan.
"Mereka (China) masih menyumbang hampir setengah dari produk domestik bruto (PDB) di Asia Pasifik," kata dia, dikutip dari CNN, Kamis (11/4/2024).
China dinilai masih akan menjadi negara penting di tengah tren perlambatan ekonomi yang kemungkinan masih akan terjadi di tahun-tahun mendatang.
ADB memperkirakan China akan mencatat pertumbuhan PDB tahunan senilai 4,8 persen pada 2024. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi pemerintah China di angka 5 persen.
Pada 2023, PDB China tumbuh 5,2 persen secara tahunan, atau lebih tinggi dari perkiraan di level 5 persen.
Saat ini, China menyumbang 18 persen PDB global dan 48 persen PDB Asia dinilai dari nilai tukar paritas daya beli.
Di sisi lain, Asia juga memiliki India yang mencatat perkembangan ekonomi signifikan lewat kekuatan teknologi dan manufakturnya.
Albert memprediksi, pertumbuhan ekonomi India akan menjadi yang paling tinggi di kawasan atau sekitar 7 persen pada 2024, dan 7,2 persen pada 2025.
“Pentingnya India terhadap pertumbuhan di kawasan ini semakin meningkat,” imbuh dia.
Meskipun India seolah-olah menjadi titik terang baru di kawasan Asia, tetapi perekonomiannya masih lebih kecil dibandingkan China. Ekonomi negeri Tirai Bambu ini disebut memiliki 2,5 kali lipat dibandingkan India.
“Jadi berdasarkan tolok ukur itu, menurut saya, akan memakan waktu lama bagi India untuk benar-benar mendorong pertumbuhan global,” tandas dia.
Sebagai informasi, ADB memperkirakan pertumbuhan PDB Amerika Serikat akan turun ke level 1,9 persen dari 2,5 persen tahun lalu. Selain itu, PDB Jepang diperkirakan akan tumbuh 0,6 persen, dibandingkan pertumbuhan 2023 yang mencapai 1,9 persen.
Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan negara-negara berkembang di Asia tahun ini akan sedikit lebih kuat dibandingkan proyeksi akhir 2023.
Hal ini karena negara ekonomi berkembang Asia ditopang permintaan domestik yang sehat, mengimbangi perlambatan di China.
https://money.kompas.com/read/2024/04/11/213000726/adb-nilai-china-masih-jadi-mesin-pertumbuhan-ekonomi-asia-