Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tarif Internet Starlink Vs Provider Lokal, Mana Lebih Murah? Ini Penjelasan Kominfo

Ketua Tim Perizinan Telekomunikasi Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo Falatehan mengatakan, pihaknya telah menganalisa tarif tiga paket layanan internet Starlink dengan paket layanan penyedia internet lokal.

"Dari ketiga paket layanan yang ditawarkan Starlink tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan layanan satellite broadband eksisting untuk pelanggan residensial, sedangkan untuk paket lainnya cenderung lebih tinggi," ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Dalam bahan paparannya dia menjelaskan, tarif layanan fixed broadband Starlink untuk paket 100 Mbps dibanderol sekitar 50 dollar AS.

Perlu dicatat, tarif layanan Starlink ini belum termasuk pembelian perangkat terminal user yang saat ini sedang didiskon menjadi sebesar Rp 4,68 juta dari harga normalnya Rp 7,8 juta.

Sedangkan untuk layanan yang sama, penyedia internet lokal menawarkan tarif yang lebih murah dari Starlink, yaitu Link Net sebesar 27,67 dollar AS, MNC Play sebesar 47,27 dollar AS, dan Biznet sebesar 38,33 dollar AS.

Hanya IndiHome yang tarif layanannya lebih tinggi dari Starlink, yakni sebesar 53 dollar AS tapi untuk tarif paket 30 Mbps ditawarkan seharga 22 dollar AS.

"Maka tarif layanan Starlink dapat bersaing dengan penyelenggara fixed broadband eksisting walaupun pengguna harus melakukan investasi awal dengan membeli perangkat," kata dia.

Sementara untuk tarif layanan satellite broadband, tarif paket up to 100 Mbps yang ditawarkan Starlink jauh lebih murah dari pesaingnya, yakni Rp 775.000-Rp 1,86 juta.

Namun pada layanan satellite broadband ini, pesaing Starlink hanya menawarkan tarif paket up to 6 Mbps lantaran kemampuan satelit yang digunakan hanya bisa memberikan kecepatan up to 6 Mbps.

Rinciannya, untuk Telkom Satelit Indonesia sebesar Rp 18,35 juta dan Pasifik Satelit Nusantara sebesar Rp 15,50 juta.

"Jadi sebetulnya kalau dilihat dari fixed mobile broadband-nya (Starlink) itu masih bisa bersaing. Tapi kan fixed mobile yang sekarang coverage-nya enggak sebanyak yang satelit, karena yang satelit itu kan range-nya seluruh Indonesia," ucapnya.

Dia menjelaskan, meski Starlink memiliki kelebihan dari sisi kemudahan akses secara geografis. Namun di sisi lain, penyelenggara fixed broadband eksisting lebih mampu memperluas marketnya dengan adanya reseller atau jasa jual kembali.

Sementara sampai dengan saat ini, model bisnis Starlink tidak menggunakan jasa jual kembali. Starlink menunjuk agensinya untuk menjual perangkat perangkat terminal user, pengaktifan user dilakukan oleh Starlink.

Meski demikian, kata dia, Kominfo akan terus mengawasi penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia, termasuk pengawasan atas penerapan tarif layanan.

"Dalam hal terjadi persaingan usaha tidak sehat maka Menkominfo berwenang melakukan evaluasi dan menetapkan ketentuan yang wajib dijalankan oleh seluruh penyelenggara telekomunikasi, termasuk Starlink," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2024/06/13/060700926/tarif-internet-starlink-vs-provider-lokal-mana-lebih-murah-ini-penjelasan

Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, NIK Bisa Digunakan untuk 7 Layanan Pajak Ini

Mulai Hari Ini, NIK Bisa Digunakan untuk 7 Layanan Pajak Ini

Whats New
Gandeng Shopee, SiCepat Siap Beri Garansi Waktu Pengiriman Paket

Gandeng Shopee, SiCepat Siap Beri Garansi Waktu Pengiriman Paket

Whats New
Jawa Timur Posisi 1 Penduduk Miskin Terbanyak Per Maret 2024, Ini Daftar 9 Provinsi Lain

Jawa Timur Posisi 1 Penduduk Miskin Terbanyak Per Maret 2024, Ini Daftar 9 Provinsi Lain

Whats New
Sun Life Indonesia Umumkan Angkat Teck Seng Ho Jadi Presdir Baru

Sun Life Indonesia Umumkan Angkat Teck Seng Ho Jadi Presdir Baru

Whats New
Minuman Berpemanis Kena Cukai, Kemenperin: Industri Kecil Akan Terdampak

Minuman Berpemanis Kena Cukai, Kemenperin: Industri Kecil Akan Terdampak

Whats New
Hasil Riset: Kebiasaan Belanja Gen Z Sangat Dipengaruhi TikTok

Hasil Riset: Kebiasaan Belanja Gen Z Sangat Dipengaruhi TikTok

Spend Smart
Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Whats New
Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik 4 BUMN dan Bank Tanah Rp 6,1 Triliun

Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik 4 BUMN dan Bank Tanah Rp 6,1 Triliun

Whats New
Banyak Perusahaan Kurangi Karyawan, Emiten GPS Ini Beberkan Strategi Pertahankan Pekerjanya

Banyak Perusahaan Kurangi Karyawan, Emiten GPS Ini Beberkan Strategi Pertahankan Pekerjanya

Whats New
Ada Gangguan PDN, Kementerian Investasi Pastikan Layanan Perizinan Berusaha Tetap Berjalan Normal

Ada Gangguan PDN, Kementerian Investasi Pastikan Layanan Perizinan Berusaha Tetap Berjalan Normal

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat di Akhir Sesi

IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat di Akhir Sesi

Whats New
Stasiun Ramai, Penumpang KRL Jabodetabek Capai 489.017 Orang

Stasiun Ramai, Penumpang KRL Jabodetabek Capai 489.017 Orang

Whats New
Soal Selegram Aceh Marah-marah Paspornya Ditolak, Ini Penjelasan AirAsia Indonesia

Soal Selegram Aceh Marah-marah Paspornya Ditolak, Ini Penjelasan AirAsia Indonesia

Whats New
Aturan Baru BRI, Rekening Tanpa Transaksi 180 Hari Berubah Jadi 'Doormant'

Aturan Baru BRI, Rekening Tanpa Transaksi 180 Hari Berubah Jadi "Doormant"

Whats New
Penyerapan LNG Domestik Meningkat, PGN Amankan Pasokan dengan Kontrak MSA

Penyerapan LNG Domestik Meningkat, PGN Amankan Pasokan dengan Kontrak MSA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke