Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, dalam pengawasan yang dilakukan, OJK mendorong bank untuk senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam operasional kegiatan usahanya.

Dalam rangka melakukan pengawasan terhadap hal dimaksud, OJK melakukan evaluasi berkala terhadap rasio-rasio prudensial yang menjadi fondasi penting dalam menilai kondisi sebuah bank.

"Rasio-rasio prudensial seperti NPL dan CAR merupakan indikator penting yang menentukan langkah pengawasan. Evaluasi terhadap indikator-indikator ini memungkinkan OJK untuk menetapkan strategi pengawasan bank," kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Selasa (18/6/2024).

Dalam kondisi normal, Dian menerangkan, ketika sebuah bank yang menunjukkan rasio prudensial rendah OJK akan mendorong bank tersebut untuk segera menetapkan dan melaksanakan action plan

Hal tersebut bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dan realisasinya dievaluasi secara berkala oleh OJK.

"Selain itu, komitmen dari pemegang saham bank merupakan salah satu faktor penting dalam rangka penguatan aspek permodalan bank yang senantiasa dimonitor dan dilakukan evaluasi," imbuh dia.

Sebagai informasi, Statistik Perbankan OJK menunjukkan, NPL gross bank umum secara industri per Maret 2024 berada di level 2,25 persen.

Angka ini menurun dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 2,49 persen.

Namun demikian, beberapa pemain di industri perbankan ternyata ada juga yang memiliki kredit bermasalah yang tinggi atau berada di atas 5 persen.

Dilansir dari Kontan, PT Bank KB Bukupin Tbk (KB Bank) memiliki NPL senilai 9,56 persen, atu tumbuh dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai 6,56 persen.

Bank digital seperti PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) juga memiliki NPL yang mencapai 10,26 persen sampai kuartal I-2024, jumlah itu tumbuh dari periode yang sama tahun lalu senilai 6,48 persen.

https://money.kompas.com/read/2024/06/18/160150226/ojk-sebut-kredit-macet-perbankan-turun-setelah-pandemi

Terkini Lainnya

Indonesia Tambah Impor 8 KRL Baru dari China pada 2025, Nilainya Rp 2,20 Triliun

Indonesia Tambah Impor 8 KRL Baru dari China pada 2025, Nilainya Rp 2,20 Triliun

Whats New
Perum Peruri Buka Lowongan Kerja hingga 5 Juli 2024, Simak Persyaratannya

Perum Peruri Buka Lowongan Kerja hingga 5 Juli 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cara Menghapus Daftar Transfer di myBCA

Cara Menghapus Daftar Transfer di myBCA

Whats New
Lepas Ekspor Kopi ke Amerika Serikat 1,48 Juta Dollar AS, Mendag Zulhas: Ini Luar Biasa...

Lepas Ekspor Kopi ke Amerika Serikat 1,48 Juta Dollar AS, Mendag Zulhas: Ini Luar Biasa...

Whats New
 Luhut: Dana 'Family Office' Global Berpotensi Tingkatkan PDB dan Investasi Indonesia

Luhut: Dana "Family Office" Global Berpotensi Tingkatkan PDB dan Investasi Indonesia

Whats New
Cara Menghapus Daftar Transfer di KlikBCA

Cara Menghapus Daftar Transfer di KlikBCA

Whats New
Mulai Hari Ini, NIK Bisa Digunakan untuk 7 Layanan Pajak Ini

Mulai Hari Ini, NIK Bisa Digunakan untuk 7 Layanan Pajak Ini

Whats New
Gandeng Shopee, SiCepat Siap Beri Garansi Waktu Pengiriman Paket

Gandeng Shopee, SiCepat Siap Beri Garansi Waktu Pengiriman Paket

Whats New
Jawa Timur Posisi 1 Penduduk Miskin Terbanyak Per Maret 2024, Ini Daftar 9 Provinsi Lain

Jawa Timur Posisi 1 Penduduk Miskin Terbanyak Per Maret 2024, Ini Daftar 9 Provinsi Lain

Whats New
Sun Life Indonesia Umumkan Angkat Teck Seng Ho Jadi Presdir Baru

Sun Life Indonesia Umumkan Angkat Teck Seng Ho Jadi Presdir Baru

Whats New
Minuman Berpemanis Kena Cukai, Kemenperin: Industri Kecil Akan Terdampak

Minuman Berpemanis Kena Cukai, Kemenperin: Industri Kecil Akan Terdampak

Whats New
Hasil Riset: Kebiasaan Belanja Gen Z Sangat Dipengaruhi TikTok

Hasil Riset: Kebiasaan Belanja Gen Z Sangat Dipengaruhi TikTok

Spend Smart
Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Whats New
Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik 4 BUMN dan Bank Tanah Rp 6,1 Triliun

Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik 4 BUMN dan Bank Tanah Rp 6,1 Triliun

Whats New
Banyak Perusahaan Kurangi Karyawan, Emiten GPS Ini Beberkan Strategi Pertahankan Pekerjanya

Banyak Perusahaan Kurangi Karyawan, Emiten GPS Ini Beberkan Strategi Pertahankan Pekerjanya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke