Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Bisnis Digital di Tahun Naga

Kompas.com - 02/03/2012, 16:49 WIB

Dengan akan dirilisnya semakin banyak smartphone, dan dengan banyaknya tablet dan perangkat mobile yang tersedia pada system operasi pintar seperti iOS, Windows Phone, dan Android, kita melihat makin banyak tool dan perangkat konsumer pada tahun 2012. Perusahaan akan melihat peningkatan dalam tren Bring Your Own Devices (BYOD – bawa sendiri perangkatmu).

Hambatan bagi perusahaan bukan lagi akses terhadap informasi, tetapi kemampuan untuk mengoneksikan orang dengan informasi yang tepat pada waktu yang tepat.

Ini adalah tentang menggerakkan kolaborasi lebih cepat,membuat keputusan yang lebih cerdas dan mencapai hasil usaha yang lebih baik. Dengan ledakan perangkat, tool dan kanal komunikasi, menjadi penting bagi perusahaan untuk mampu mengelola dan menyalurkan komunikasi dalam cara yang dapat membantu kolaborasi perusahaan real-time pada satu platform yang mudah dipakai.

Perangkat video desktop yang ada saat ini sudah dilengkapi dengan perangkat kolaborasi real-time yang mengantarkan beragam obrolan, email, komunikasi jejaring social dan video yang sensitif konteks – semuanya memiliki tampilan dan gaya yang sama tak peduli apa pun perangkatnya.   

Memampukan perangkat konsumer dengan aplikasi bisnis yang sama menjadi kunci dalam menggerakkan produktivitas dan keterlibatan karyawan.

3. Memprioritaskan layanan kustomer

Dari sudut pandang pasar, kami melihat basis kustomer yang lebih menuntut. Para pemilik usaha dapat mengharapkan pengalaman layanan kustomer yang lebih menuntut bagi usahanya, khususnya ketika kustomer bersikeras untuk mendapatkan layanan cross-touchpoint kompleks – yakni, menurut Forrester, kemampuan untuk memulai interaksi pada satu kanal dan menyelesaikannya di kanal lain.

Lebih jauh lagi, kustomer mendambakan keterpaduan yang lebih baik dari layanan, penjualan, pemasaran dan merek agar dapat berinteraksi dengan perusahaan tanpa terputus. Survei  Avaya 2011 Contact Center Consumer Index menunjukkan bahwa konsumer sekarang kurang bersikap memaafkan dengan sebanyak 87% responden kemungkinan akan memberitahu rekan-rekannya  dan pindah ke pesaing jika mereka menerima layanan pusat pelanggan yang kurang memuaskan.  

Layanan pelanggan sekarang menuntut cakrawala perangkat dan dukungan komunikasi untuk memenuhi pengalaman pengguna-akhir yang terus berkembang. Banyak dari solusi pusat kontak yang ada dan dulu terbukti berguna tidak lagi mampu menyediakan pengalaman yang konsisten bagi para pelanggan di beragam kanal komunikasi, apalagi mendukung interaksi multi-modal, suara/multimedia yang simultan.

Ada kebutuhan akan perubahan arsitektur ke arsitektur yang dirancang dari awal untuk mendukung komunikasi multimedia, multi-modal – solusi yang agnotis media dan dengan mudah beradaptasi dengan tipe kontak baru ketika itu muncul.

Agar mampu mengejar teknologi yang lebih baru, Avaya percaya bahwa teknologi yang mendukung komunikasi multimedia dan multi-modal dengan menggunakan metodologi bungkus dan rangkul akan bermanfaat ketika perusahaan melakukan rencana untuk tahun 2012.

4. Naik ke Awan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alih-alih Bangun LRT Bali Senilai Rp 14,19 Triliun, Pengamat Sarankan Ini untuk Atasi Kemacetan di Bali

Alih-alih Bangun LRT Bali Senilai Rp 14,19 Triliun, Pengamat Sarankan Ini untuk Atasi Kemacetan di Bali

Whats New
Rehabilitasi DAS Area Tambang: Tambah Luasan Hijau dan Ekonomi Sirkular Bernilai Miliaran

Rehabilitasi DAS Area Tambang: Tambah Luasan Hijau dan Ekonomi Sirkular Bernilai Miliaran

Whats New
Kisah Sukses Bisnis Elizabeth Bertahan Lebih dari 60 Tahun, Awalnya Bermodal Rp 10.000

Kisah Sukses Bisnis Elizabeth Bertahan Lebih dari 60 Tahun, Awalnya Bermodal Rp 10.000

Smartpreneur
Masih Belum Terima Gaji ke-13? Ini Data Teranyar Penyalurannya

Masih Belum Terima Gaji ke-13? Ini Data Teranyar Penyalurannya

Whats New
OJK: Kredit Kendaraan Listrik Tembus Rp 4,39 Triliun per April 2024

OJK: Kredit Kendaraan Listrik Tembus Rp 4,39 Triliun per April 2024

Whats New
OJK: Industri Fintech Lending Mulai Cetak Laba

OJK: Industri Fintech Lending Mulai Cetak Laba

Whats New
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan agar Klaim Asuransi Tak Ditolak

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan agar Klaim Asuransi Tak Ditolak

Spend Smart
OJK Belum Beri Sinyal Positif Soal Pencabutan Moratorium Izin 'Fintech Lending'

OJK Belum Beri Sinyal Positif Soal Pencabutan Moratorium Izin "Fintech Lending"

Whats New
Ini Penyebab Pemanfaatan Panas Bumi Belum Jadi Prioritas dalam Kebijakan Transisi Energi di RI

Ini Penyebab Pemanfaatan Panas Bumi Belum Jadi Prioritas dalam Kebijakan Transisi Energi di RI

Whats New
Kunjungi China, Luhut Tawarkan Proyek Baterai hingga Durian

Kunjungi China, Luhut Tawarkan Proyek Baterai hingga Durian

Whats New
Peran Layanan E-commerce dan Pemangku Kepentingan Lain dalam Mendorong UMKM dan Brand Lokal Meningkatkan Performa Bisnisnya

Peran Layanan E-commerce dan Pemangku Kepentingan Lain dalam Mendorong UMKM dan Brand Lokal Meningkatkan Performa Bisnisnya

Whats New
GOTO Buka Suara soal PHK Tokopedia, Bantah Hentikan 80 Persen Layanan

GOTO Buka Suara soal PHK Tokopedia, Bantah Hentikan 80 Persen Layanan

Whats New
Emiten Tambang BUMI Bangun Sarana Air Bersih di Cileungsi

Emiten Tambang BUMI Bangun Sarana Air Bersih di Cileungsi

Whats New
Bantu UKM Berkembang, GRATYO Gelar Program 'Indonesia Mencari Founders' Season 3

Bantu UKM Berkembang, GRATYO Gelar Program "Indonesia Mencari Founders" Season 3

Whats New
Naik 17 Persen, Laba Bersih Pertamina 2023 Tembus Rp 72 Triliun

Naik 17 Persen, Laba Bersih Pertamina 2023 Tembus Rp 72 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com