Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Uang Tunai selama Ramadhan dan Lebaran Capai Rp 217,1 Triliun

Kompas.com - 10/05/2019, 16:33 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang kartal pada Ramadhan dan Lebaran tahun ini mencapai Rp 217,1 trliun. Angka ini meningkat sebesar 13,5 persen (yoy) dibanding pada periode yang sama tahun lalu.

Deputi Gubernur BI Ros­maya Hadi, mengatakan, jika secara histori rata-rata dalam lima tahun kenaikannya sebesar 13,5 persen.

"Khusus untuk 2019 ini, meningkatnya adalah 13,5 persen. Jadi sekarang secara nasional itu kebutuhan akan uang tunai sebesar Rp 217, 1 triliun," katanya dalam jumpa pers di Gedung BI, Jakarta , Jumat (10/5/2019).

Baca juga: Ada Typo di Uang Kertas 50 Dollar Australia, Apa Masih Berlaku?

Ros­maya menjelaskan, besarnya kebutuhan uang tunai tahun ini karena disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk antisipasi kebijakan pemerintah.

Yaitu durasi atau rentang waktu libur yang telah ditetapkan selama sepukuh hari, kenaikan gaji, dan tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Kemudian UMR ketenagakerjaan dan pelaksanaan Pemilu yang dilakukan di periode Ramadhan. Ini yang men-triger naik 13,5 persen tadi," ungkapnya.

Dia menururkan, BI telah membagi zona wilayah sebaran kebutuhan uang tunai denga jumlah besaran yang beragam. Yaitu wilayah Pulau Jawa, non Jabodetabek sebesar 38,7 persen atau sebasar 84 triliun. Sedangkan Jabodetabek adalah 23,7 persen atau 51,5 triliun.

"Pulau Sumatera sebesar 19 persen atuu 41,2 triliun. Sedangkan kawasan timur Indonesia adalah 18,6 persen atau 40,4 triliun," sebutnya.

Ia mengatakan, pelayuluran atau penukaran uang tanai ini akan dilakan lewat beberpa pintu. Mulai dari BI, Perbankan, Kas Titipan, maupun Kas Keliling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com