Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Thailand, Penguatan Nilai Tukar Malah Bikin Sakit Kepala

Kompas.com - 19/07/2019, 09:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber Bloomberg

BANGKOK, KOMPAS.com - Menteri pariwisata Thailand menyalahkan penguatan nilai tukar baht sebagai biang keladi menurunnya jumlah kedatangan wisatawan ke negeri tersebut. Sang menteri pun bakal membicarakan kondisi itu dengan gubernur bank sentral.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (19/7/2019), Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Pitak Ratchakitprakarn mengarakan, kedatangan turis asing anjlok lantaran nilai tukar baht terlalu perkasa.

Ratchakitprakarn mengungkapkan, dirinya akan berdiskusi dengan Bank of Thailand dan menteri keuangan untuk mengambil langkah guna mendukung industri pariwisata.

Baca juga: RI dan Thailand Paling Banyak Terima Manfaat Transformasi Digital

Nilai tukar baht Thailand merupakan salah satu yang terkuat di antara negara-negara berkembang dalam setahun terakhir. Penguatan baht juga menjadi tantangan bagi perekonomian yang pada saat bersamaan terdampak ketegangan perdagangan global.

"Kekuatan baht Thailand adalah salah satu alasan mengapa jumlah turis asing menurun karena mereka yang datang akan memperoleh sedikit uang dari mata uang mereka untuk dibelanjakan," jelas Ratchakitprakarn.

"Pariwisata adalah salah satu pendorong utama penerimaan negara kita. Saya akan melakukan apapun yang saya bisa untuk memastikan kedatangan (turis) meningkat dan lebih banyak penerimaan yang diperoleh dibanding sebelumnya," imbuh dia.

Baca juga: Durian asal Malaysia dan Thailand akan Bertempur di Pasar China

Pariwisata adalah salah satu komponen penting perekonomian Thailand. Sektor pariwisata menyumbang sekira seperlima dari produk domestik bruto (PDB) ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu.

Ratchakitprakarn menegaskan dirinya masih tetap berpegang pada target kedatangan turis asing sebanyak 39,9 juta pada tahun ini. Angka tersebut merupakan hasil revisi ke bawah.

Akan tetapi, ia tak berkomentar mengenai apakah Thailand akan mencapai target penerimaan negara dari sektor pariwisata sebesar 3,2 triliun baht pada tahun ini.

Baca juga: Kejar Target Devisa Pariwisata 17,6 Miliar Dollar AS, Ini 6 Strateginya

Kedatangan turis asing ke Thailand anjlok menjadi 2,9 juta sepanjang Juni 2019. Angka itu turun dibandingkan 3,03 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Saya akan berbicara dengan menteri keuangan dan gubernur bank sentral terkait apa yang harus dilakukan," ungkap Ratchakitprakarn.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com