Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Keuangan Bank BTN di Semester I 2019 Tumbuh Terjaga

Kompas.com - 19/07/2019, 15:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk, Maryono mengatakan, kinerja perseroan masih terjaga dengan baik meski terjadi perlambatan perekonomian global.

"Perbankan di tahun 2019 itu penuh tantangan. Tapi ketahanan perbankan dari sisi aset, kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) masih terjaga dengan baik, semuanya tumbuh," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono di Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Maryono menjelaskan, penyaluran kredit Bank BTN di semester I 2019 tumbuh 18 persen, sementara nasional berada di angka 11 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh antara 15-16 persen, sementara nasional sekitar 6 persen.

"Selain itu, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dan KPR non-subsidi market share-nya itu sekitar 39 persen," kata Maryono.

Maryono menilai, pertumbuhan market share sangat baik, karena terus tumbuh sejak tahun 2014. Pada 2014, market share berada di angka 28 persen, 34 persen di tahun 2016, dan 39 persen di tahun 2018.

Baca: BTN Berencana Akusisi Saham Mayoritas Perusahaan Modal Ventura

Meski kinerja semester I baik, tentu tak menjamin kinerja di semester II tahun ini akan mengalami hal serupa. Terlebih saat ini memang perbankan tengah menghadapi pengetatan likuiditas. Untuk menjaga momentum pertumbuhan, Bank BTN melakukan penyesuaian Rencana Bisnis Bank (RBB).

Adapun perubahan RBB meliputi bidang kredit, DPK, Net Interest Margin (NIM), laba, dan beberapa rasio lainnya.

Untuk revisi di bidang prekreditan, Bank BTN menaikkan presentase kurang lebih 10-12 persen, yang sebelumnya 1,7 persen di kuartal I 2019. Sementara DPK, presentase diperkirakan sebesar 10-11 persen.

Selain itu, rasio Non Performing Loan (NPL) dijaga di angka kurang dari 2,5 persen, rasio NIM terjaga di angka 3,9 - 4,1 persen, dan laba diprediksi akan berada di rentang Rp 2,6 sampai Rp 3 triliun, akan lebih baik 8-10 persen dibanding tahun 2018.

"Sementara dari sisi likuiditas, kita membuat program yang meningkatkan DPK ritel. Dalam 3 bulan saja DPK ritel meningkat kurang lebih Rp 1,2 triliun. Kita juga akan meningkatkan produktifitas cabang, dan melakukan aksi korporasi dengan menerbitkan obligasi lebih awal," ujar Maryono.

Tak hanya itu, Bank BTN juga akan menurunkan NPL dengan melakukan penagihan terhadap nasabah-nasabah yang tidak kooperatif. Selanjutnya, nasabah nakal tersebut akan diserahkan kepada pengadilan.

"Ini suatu hal terobosan untuk mendorong penurunan NPL. NPL bulan Juni turun Rp 1,1 triliun, dan menurunkan Rp 3 triliun dalam 6 bulan terakhir ini," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Whats New
Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Whats New
Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai 'GovTech' Indonesia

Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai "GovTech" Indonesia

Whats New
BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

Whats New
Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com