Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turunkan Suku Bunga Penjaminan, Ini Pertimbangan LPS

Kompas.com - 31/07/2019, 14:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Pinjaman (LPS) telah menetapkan penurunan tingkat bunga penjaminan LPS untuk simpanan rupiah pada Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masing-masing sebesar 25 basis poin (bps).

Penurunan tingkat bunga ini akan berlaku hari ini, Rabu (31/7/2019). Dengan demikian, tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah pada Bank Umum menjadi 6,75 persen dan Bank Perkreditan Rakyat menjadi 9,25 persen sejak hari ini.

"LPS pada Rapat Dewan Komisioner hari Senin, kami sepakat menurunkan tingkat penjaminan bunga LPS untuk Bank Umum dan BPR masing-masing 25 bps," kata ketua dewan komisioner LPS Halim Alamsyah di Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Baca juga: LPS Turunkan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

Halim mengatakan, sementara itu tingkat bunga penjaminan simpanan untuk valuta asing (valas) tidak berubah alias tetap berada di angka 2,25 persen.

Adapun penurunan ini, kata Halim, didasarkan pada beberapa pertimbangan, salah satunya perkembangan suku bunga simpanan perbankan terpantau berada di level yang stabil dan potensial untuk turun.

"Dalam periode pengamatan sampai dengan Juli 2019, perkembangan suku bunga pasar simpanan (SBP) pada 62 bank yang menjadi rujukan LPS terpantau mengalami penurunan. SBP Rupiah terpantau turun 11 bps menjadi 5,94 persen," kata Halim.

Baca juga: LPS Tahan Tingkat Bunga Penjaminan Tetap 7 Persen

Sementara, untuk SBP valuta asing dari 19 bank yang menjadi rujukan, tercatat hanya mengalami kenaikan terbatas sebesar 2 bps menjadi 1,26 persen.

Di sisi lain, Halim menuturkan penurunan suku bunga penjaminan ini dilakukan karena Bank Indonesia (BI) baru saja menurunkan BI 7-day reserve repo rate (BI7DRR) sebesar 25 bps sekaligus melakukan pelonggaran kebijakan moneter dengan menurunkan Giro Wajim Minimum (GWM).

Selain itu, LPS melihat kondisi dan risiko likuiditas perbankan relatif terjaga di tengah tren perbaikan pertumbuhan simpanan. Selisih pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan pertumbuhan kredit relatif stabil, dengan proyeksi pertumbuhan masing-masing 7,4 persen dan 11,7 persen.

Baca juga: LPS: Tren Kenaikan Bunga Simpanan Mulai Berakhir

"Kami juga melihat penurunan tingkat bunga penjaminan LPS tidak menyebabkan jaminan LPS berkurang. Jaminan LPS berada dalam level stabil dengan jumlah rekening yang dijamin sebesar 99,91 persen atau lebih dari 288 juta rekening dari total keseluruhan," ungkap Halim.

Halim menuturkan, dengan melihat kondisi tersebut, pihaknya menyetujui penurunan suku bunga penjaminan. Kedepannya, LPS juga akan melakukan pemantauan terhadap perkembangan suku bunga simpanan perbankan.

"Karena perubahan ke depan masih cukup dinamis, LPS akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan suku bunga simpanan perbankan sekaligus akan melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap kebijakan tingkat bunga penjaminan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com