Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Amran Apresiasi Capaian Sektor Pertanian di Jateng

Kompas.com - 29/09/2019, 20:51 WIB
Mico Desrianto,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku senang dengan capaian sektor pertanian di Jawa Tengah (Jateng) yang dinilainya baik.

Hal tersebut dikatakannya saat melakukan inspeksi proses bisnis karantina di Depo Pelindo, Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Minggu (29/9/2019).

"Saya mengapresiasi petani di sini karena produknya berkualitas dan laris di pasar ekspor. Berkat kerja keras Pak Gubernur, kami mendorong dengan kebijakan," kata Amran dalam pernyataan tertulis, Minggu (29/9/2019).

Akhir triwulan ketiga 2019, lanjut Amran, nilai barang ekspor produk pertanian di Jateng mencapai Rp 2,51 triliun.

Baca juga: Genjot Percepatan Investasi, Kementan Luncurkan Program Inovasi

Angka tersebut meningkat 19,02 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 yaitu Rp 2,3 triliun.

Amran menilai pembangunan pertanian di Jateng kini tidak lagi menyasar swasembada pangan, namun telah masuk tahap daulat pangan berbasis ekspor.

Ia berharap model pembangunan pertanian di Jateng dapat diterapkan di daerah lainnya, sehingga berdampak pada meningkatnya ekspor komoditas pertanian.

"Ekspor pertanian Indonesia dalam lima tahun terakhir meningkat 9 juta ton, ini capaian luar biasa," terang Amran.

Baca juga: Kementan: Jangan Palsukan Pestisida

Upaya meningkatkan ekspor

Demi mendukung hal tersebut, dirinya menyebut telah mengembangkan sertifikat elektronik atau e-cert agar produk ekspor pertanian Indonesia dapat dengan mudah sampai ke negara tujuan.

"Tidak akan ada lagi penolakan produk di saat perjalanan," ungkap Amran.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan komoditas ekspor kali ini merupakan hasil petani dan peternak dari berbagai wilayah, seperti Temanggung, Grobogan, Demak, Magelang, Semarang, mdan Salatiga.

Adapun komoditas yang dilepas di antaranya kopi biji sebanyak 19,2 ton dengan tujuan Mesir, kacang hijau 216 ton ke Cina, daun pakis sebesar 2,8 ton ke Jepang, dan sarang burung walet sebanyak 829,1 kg ke Cina.

Baca juga: Ketika Menteri Pertanian Santap Siang bersama Mahasiswa...

Selain komoditas tersebut, yang menarik perhatian Ganjar adalah komoditas bunga Melati dalam bentuk kuntum dan rangkaian.

Komoditas ini dikirim ke Malaysia, Singapura, dan Thailand dengan jumlah 6,24 ton dan nilainya Rp 418,5 juta.

"Komoditas ini berasal dari petani di Kabuputen Tegal, Pemalang, Pekalongan, dan Batang, dalam pengelolaannya mampu memberdayakan puluhan ribu masyarakat yang ada di sana," terang Ganjar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com